Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 88 kasus yang tersebar di sejumlah kecamatan terhitung sejak Januari hingga 17 Februari 2023.

Dari sebanyak 88 kasus penyakit demam berdarah ini 84 orang di antaranya menjalani perawatan medis di RSUD dr. Abdoer Rahem (Januari hingga pertengahan Februari) satu pasien balita berumur tiga tahun meninggal, 73 pasien dinyatakan sembuh dan 10 pasien lainnya masih dirawat di rumah sakit milik pemerintah daerah setempat.

"Jadi sejak Januari hingga pertengahan Februari 2023 kasus DBD mencapai 88 orang, dan kami juga sudah melakukan berbagai upaya penanggulangan demam berdarah," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo dr. Sandy Hendrayono di Situbondo, Sabtu.

Menurut dia, dari 88 kasus demam berdarah dengue di Situbondo tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Panji, Situbondo, Mlandingan, Besuki, Panarukan, Mangaran, Kendit.

Dokter Sandy menjelaskan kasus demam berdarah tidak menyebar di semua kecamatan (17 kecamatan), namun kasus DBD pada musim hujan tahun ini sementara terjadi di sejumlah kecamatan.

Namun demikian, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan menjaga kebersihan di lingkungannya dengan menerapkan 3M plus, yakni menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali benda-benda (kaleng bekas) yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta menggunakan lotion anti-nyamuk.

"Musim hujan seperti sekarang kami imbau masyarakat benar-benar menjaga kebersihan di lingkungan sekitar dengan memberantas sarang nyamuk, seperti kaleng bekas biasanya saat musim hujan jadi tempat genangan air hujan dan menjadi sarang nyamuk," katanya.

Informasi yang dihimpun, pasien balita yang masih berumur sekitar tiga tahun asal Kecamatan Panarukan, meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023