Pedagang di Pasar Tradisional Wonokromo Surabaya menegaskan stok "MinyaKita" atau produk minyak goreng kemasan yang diproduksi pemerintah dalam dua Minggu terakhir aman dan harganya normal.
 
Salah seorang pedagang sembako di PD Pasar Surya Wonokromo, Nasipah, saat ditemui wartawan menjelang kunjungan kerja Presiden Joko Widodo untuk meninjau Pasar Wonokromo, Sabtu, mengatakan, MinyaKita sejak dua minggu terakhir telah terpenuhi dan selalu tepat waktu.
 
"Dalam dua minggu terakhir pengiriman dua kali, sebelumnya pernah tiga bulan tidak ada. Karena langka barangnya, tapi harganya normal, sekali datang banyak, saya dapat tujuh karton kemarin," katanya.
 
Hal tersebut juga disampaikan pedagang lainnya bernama Supriyanto, dirinya mengaku harga dan stok MinyakKita dalam kondisi normal meskipun ada perubahan dalam kemasan yang semakin tipis dan berbeda dari sebelumnya.
 
"MinyakKita normal, memang sempat langka. Tapi, dari kiriman sekarang kemasannya lebih tipis, biasanya tebal dan tinggi," ucapnya.
 
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menghadiri pelantikan Himpunan Pengusaha Nahdliyyin (HPN) Jawa Timur mengatakan MinyakKita tidak langka tetapi saat itu diserbu pembeli minyak premium, akhirnya masyarakat kecil tidak kebagian.
 
"Sudah banyak, bukan tidak ada tapi sekarang minyak gorengnya di pasar rakyat atau di pasar tradisional, kita kembali sebagian besar menjadi minyak curah, kenapa karena MinyakKita yang di botol itu diserbu oleh pembeli minyak premium," katanya.
 
Jadi, lanjutnya, minyak premium itu memakai MinyakKita, botolnya sama, minyaknya bagus dengan harga murah.
 
"Jadi yang awalnya beli minyak satu botol itu 20 ribu terus beli MinyakKita yang murah, jadinya masyarakat tidak kebagian, habis," ujarnya.
 
Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, saat ini pihaknya tidak menjual di ritel modern, utamanya diberikan untuk pasar tradisional.
 
"Sekarang di pasar rakyat dulu kita banjiri pasar tradisional dulu karena kan ini untuk masyarakat yang ekonominya lemah," ucapnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023