Nganjuk - Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Berbek, Kabupaten Nganjuk, mengamankan sebuah alat penelitian lapisan ozon yang jatuh di Desa Bendungrejo, Kecamatan Berbek.
Kepala Polsek Berbek, AKP Fuad, Kamis mengatakan, alat pendeteksi lapisan ozon itu ditemukan oleh Slamet, warga Desa Bendungrejo, Kecamatan Berbek, pada Rabu (27/7) sore. Ia langsung menyerahkan temuan alat itu ke kantor polisi. Ia khawatir, karena barang itu terlihat asing dan banyak piranti kabel.
"Kemarin langsung diserahkan. Ia khawatir saja, benda ini berbahaya, jadinya langsung dilaporkan polisi juga," kata Kapolsek.
Polisi juga langsung menghubungi petugas di Stasiun Pengamat Dirgantara Lapan, Watokosek, Pasuruan, sesuai dengan yang tertera di boks. Di boks itu juga dikatakan, jika benda itu tidak berbahaya.
Dua orang petugas dari Stasiun Pengamat Dirgantara Lapan, Watokosek, juga langsung datang ke lokasi. Mereka l meneliti alat tersebut, dan mengemasnya agar mudah dibawa kembali ke Pasuruan.
Pengamat Stasiun Pengamat Dirgantara Lapan, Watokosek, Hari Susanto mengatakan alat itu memang sengaja dilepaskan ke udara dan dibiarkan jatuh. Pihaknya melepaskan pada Rabu (27/7) dan jatuh hari itu juga.
"Alat ini untuk mengetahui kondisi ozon, baik tingkat temperatur, kelembahan, dan tekanan lapisan atmosfir," ucap Hari.
Ia menyebut, hingga kini lapisan ozon di bumi saat ini masih aman. Bahkan, diperkirakan hingga ratusan tahun ke depan.
"Kalau kondisi saat ini masih aman, hingga ratusan tahun ke depan," katanya.
Walaupun saat ini lapisan ozon di bumi masih aman, ia mengatakan harus perlu dilakukan berbagai langkah untuk tetap memeliharanya, di antaranya dengan mengurangi barang-barang maupun benda yang mampu menghasilkan "Chloro Fluoro Carbon" atau CFC yang bisa menyebabkan kenaikan suhu "atmosfir" atau lapisan udara.
"Pemantauan harus terus dilakukan. Untuk cegah kerusakan ozon, baiknya perlu mengurangi produk-produk yang bisa menghasilkan CFC," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011