Dinding makam Islam di Jalan Menur Pumpungan VIII Surabaya roboh saat hujan deras mengguyur wilayah setempat, Kamis malam.

"Jalan dari arah utara sampai selatan di tutup. Ini nanti saya koordinasikan, sementara sampan ada perbaikan lagi ditutup. Tembok makam sudah retak juga yang lainnya," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Kelurahan Menur Pumpungan Edy Novianto.

Dia mengaku persitiwa itu diketahuinya usai mendapatkan laporan dari warga yang mengunggah video rekaman kejadian tersebut.

Peristiwa robohnya dinding makam diperkirakan terjadi pada pukul 18.00 WIB saat kondisi hujan deras.

"Waktu maghrib itu saya di rumah, terus lihat ponsel kalau ada kejadian tembok makam roboh, saya menyadari ini musibah karena cuaca," kata Edy di lokasi kejadian.

Ia menyebut sebelum dinding roboh ada petugas makam yang tengah mengendarai motor tengah melintas di depan makam.

"Tidak apa-apa ketika lewat, aman," ujarnya.

Tak berselang lama, salah seorang warga secara tiba-tiba mendengar suara gemuruh dari arah makam.

"Tetapi ada salah satu warga melihat tembok makam sudah ambruk kondisinya. Ada suara gemuruh juga," ujarnya.

Sementara, Ketua RW 01 Kelurahan Menur Pumpungan Hendra Setiawan mengaku langsung menuju lokasi makam untuk melakukan pengecekan, sekaligus memastikan kondisi warga setempat. 

"Waktu hujan deras, tadi dapat laporan dari salah satu warga datang ke rumah memberi tahu, saya kaget juga kalau roboh terus akhirnya ke lokasi," ucap dia.

Diperkirakan dinding yang roboh sepanjang 30 meter. Kejadian itu tak menyebabkan korban jiwa.

Hingga pukul 22.48 WIB petugas dari Pemerintah Kota Surabaya bersama dengan warga setempat terlihat melakukan pembersihan di lokasi

Terlihat juga dua unit truk dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya yang dipersiapkan untuk mengangkut reruntuhan dinding makam.

Warga juga memasang bangku yang dijadikan sebagai palang untuk menutup Jalan Menur Pumpungan VIII, baik darah utara maupun selatan.

Petugas kepolisian juga nampak melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian.

Pewarta: Hanif Nashrullah/Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023