Aparat kepolisian di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur saat ini tengah menyelidiki kasus pengeroyokan seorang ibu muda dan seorang remaja oleh sekelompok anggota perguruan silat di jalan raya Kecamatan Bandung, Minggu (5/2).
"Saya sudah instruksikan kepada anggota untuk menangani kasus ini dengan serius. Siapapun yang terlibat, harus tangkap," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto di Tulungagung, Senin.
Kendati penyelidikan terus dilakukan hingga saat ini belum ada tersangka ditetapkan. Namun polisi sudah mengantongi bukti video amatir yang menjadi petunjuk awal beberapa pelaku yang teridentifikasi.
Sejumlah saksi juga telah diperiksa, baik warga yang melihat kejadian pengeroyokan maupun kedua korban.
"Kami sama-sama menahan diri, menjaga kamtibmas. Kami akan intensif melakukan penyelidikan kasus ini, lidik, sidik, ungkap dan tangkap," tegasnya.
Untuk mencegah kejadian berulang, pihaknya menggandeng semua unsur untuk menjaga keamanan dan kondusifitas.
"Jangan sampai konflik yang terjadi mengganggu kenyamanan masyarakat," katanya.
Disinggung pemicu kasus pengeroyokan itu, Kapolres menjelaskan berawal dari rombongan perguruan silat dari sebuah acara.
Saat melihat di wilayah Kecamatan Bandung, rombongan itu berpapasan dengan korban yang memakai kaos perguruan silat lainnya.
"Korban dijatuhkan, lalu budhe-nya (tante) berusaha melindungi. Namun ia justru menjadi sasaran pengeroyokan," paparnya.
Akibatnya, korban mengalami luka memar di bagian punggungnya, sedang korban wanita juga alami beberapa memar di bagian tubuh.
Di video lainnya, berdurasi 30 detik, terekam jelas puluhan orang diduga kelompok perguruan silat tertentu melakukan pelemparan batu.
Polisi segera membubarkan aksi itu dengan mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.
Selepas kejadian itu ratusan anggota perguruan silat teman korban berkumpul di rumah sakit tempat korban dirawat.
Ratusan Polisi dari Polres Tulungagung dan Brimob disiagakan di lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Saya sudah instruksikan kepada anggota untuk menangani kasus ini dengan serius. Siapapun yang terlibat, harus tangkap," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto di Tulungagung, Senin.
Kendati penyelidikan terus dilakukan hingga saat ini belum ada tersangka ditetapkan. Namun polisi sudah mengantongi bukti video amatir yang menjadi petunjuk awal beberapa pelaku yang teridentifikasi.
Sejumlah saksi juga telah diperiksa, baik warga yang melihat kejadian pengeroyokan maupun kedua korban.
"Kami sama-sama menahan diri, menjaga kamtibmas. Kami akan intensif melakukan penyelidikan kasus ini, lidik, sidik, ungkap dan tangkap," tegasnya.
Untuk mencegah kejadian berulang, pihaknya menggandeng semua unsur untuk menjaga keamanan dan kondusifitas.
"Jangan sampai konflik yang terjadi mengganggu kenyamanan masyarakat," katanya.
Disinggung pemicu kasus pengeroyokan itu, Kapolres menjelaskan berawal dari rombongan perguruan silat dari sebuah acara.
Saat melihat di wilayah Kecamatan Bandung, rombongan itu berpapasan dengan korban yang memakai kaos perguruan silat lainnya.
"Korban dijatuhkan, lalu budhe-nya (tante) berusaha melindungi. Namun ia justru menjadi sasaran pengeroyokan," paparnya.
Akibatnya, korban mengalami luka memar di bagian punggungnya, sedang korban wanita juga alami beberapa memar di bagian tubuh.
Di video lainnya, berdurasi 30 detik, terekam jelas puluhan orang diduga kelompok perguruan silat tertentu melakukan pelemparan batu.
Polisi segera membubarkan aksi itu dengan mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.
Selepas kejadian itu ratusan anggota perguruan silat teman korban berkumpul di rumah sakit tempat korban dirawat.
Ratusan Polisi dari Polres Tulungagung dan Brimob disiagakan di lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023