Sebanyak 185 pelajar mulai dari jenjang TK, SD, hingga SMP mengikuti beasiswa penghafal kitab suci Hindu yang digelar untuk ketiga kalinya di Kota Surabaya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh dalam keterangan tertulis di Surabaya, Minggu, mengatakan dalam seleksi yang digelar di Pura Segara Kenjeran, Sabtu (4/2), peserta tidak hanya menghafal ayat, namun juga diminta memaknai bacaan sesuai dengan cara dari masing-masing agama.

"Tak hanya itu, hafalan kitab suci ini juga bagian dari pembentukan karakter anak-anak. Dengan adanya kegiatan seperti ini maka siswa tidak hanya fokus pada aspek akademis," kata dia.

Dispendik juga ingin membentuk anak-anak dari berbagai aspek yakni tidak hanya aspek akademis yang bagus, namun juga dari segi religi dan talenta yang juga bagus.

Yusuf menjelaskan dalam seleksi ini para siswa tak dituntut untuk membaca ayat kitab suci dengan sempurna.

Menurut dia, jika siswa dituntut untuk membaca dengan sempurna akan kesulitan.

"Minimal anak-anak paham dulu dasar kitabnya, baru kemudian disempurnakan bertahap oleh guru. Maka dari itu, saya berpesan kepada para guru agar memberikan pemahaman soal agamanya, tempat ibadahnya, dan bagaimana cara membaca ayat-ayat yang baik," kata dia.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan seleksi beasiswa penghafal kitab suci bagian dari pemersatu umat di Surabaya dan menunjukkan bahwa Surabaya sebagai kota toleransi.

"Kalau anak-anak sudah menghafal kitab sucinya, maka Surabaya akan menjadi kota yang aman dan damai tentunya penuh dengan toleransi," kata Cak Eri, panggilan akrabnya.

Dengan adanya beasiswa hafalan kitab suci, ia berharap para pelajar ke depan bisa menjadi pemimpin yang memiliki akhlak mulia.

Dia juga berharap, anak-anak di kota itu bisa menjaga toleransi antarumat beragama dan keberagaman suku, serta budaya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023