Bojonegoro - Kebisingan pengeboran sumur minyak baru lapangan A Sukowati di Desa Campurejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa TImur, dengan memanfatkan dua rig sekaligus, diprotes warga setempat.
"Dua rig yang beroperasi, menimbulkan suara bising yang menggangu warga yang pemukimannya berada di sekitar lapangan Sukowati," kata perwakilan warga Desa Campurejo, Kecamatan Kota, Damin, dalam pertemuan di DPRD, Jumat.
Dalam pertemuan yang dipimpin Sekretaris Komisi A DPRD, Sigit Kusharjanto, sejumlah warga Desa Campurejo, yang didampingi Kepala Desa Campurejo, Budi Utomo, melakukan pertemuan dengan Field Manager Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ), Junizar HD dengan jajarannya.
Menurut Damin, perusahaan kurang memperhatikan pembangunan di lingkungan Desa Campurejo, termasuk kesejahteraan warga. Padahal, produksi minyak lapangan Sukowati perolehan terbesar dari lapangan A.
Ia mencontohkan, jalan di desa setempat yang berada di sekitar lapangan Sukowati, banyak yang rusak. "Ini mohon diperhatikan," ujarnya.
Menanggapi hal itu, "Field Manager JOB PPEJ", Junizar HD menjelaskan, tingkat kebisingan di sekitar lapangan sumur minyak Sukowati yang ditimbulkan dalam mengeboran dengan memanfaatkan dua rig sekaligus, masih dalam batas kewajaran.
Hal itu, berdasarkan pemeriksaan tes kebisingan secara periodik, di tempat tertentu yang dilakukan oleh badan lingkungan hidup pemkab. "Ada beberapa titik yang di tes, tapi masih wajar," katanya tanpa menjelaskan, besarnya tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh pengeboran itu.
Sementara itu, Field Admin JOB PPEJ, Hananto Aji menambahkan, dalam pengeboran sumur minyak baru di lapangan A, dana kompensasi bagi warga di Desa Campurejo, Kecamatan Kota, juga Desa Ngampel dan Sambiroto, Kecamatan Kapas, sudah dicairkan.
Besarnya dana kompensasi bagi tiga desa berupa bantuan sembako Rp50 juta, ditambah masing-masing desa Rp25 juta, teknis pembagiannya diserahkan desa.
"Tentang yang lainnya, kami minta warga mengajukan proporsal," jelasnya.
Sekretaris Komisi A DPRD, Sigit Kusharjanto meminta jajaran JOB PPEJ memperhatikan munculnya tuntutan dan keluhan warga. Selain itu, secara periodik bisa dilakukan pertemuan untuk membahas berbagai masalah yang ada di desa, untuk mengantisipasi munculnya gejolak di masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011