Musisi Erdian Aji Prihartanto atau yang akrab disapa Anji berpesan kepada warga yang tinggal di kawasan wisata Labuhan Merak Situbondo, Jawa Timur, agar menjaga kebersihan di objek wisata pantai itu.
"Satu hal yang paling penting dari pariwisata adalah kebersihan. Jadi, tolong nanti setelah acara ini kalau bisa jangan ada sampah," kata Anji, di sela konser musik bertajuk "Simphony De Merak Menembus Batas" di wisata Pantai Bilik, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Minggu (18/12).
Menurut dia, meskipun pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya secara terus menerus mempromosikan wisata Labuhan Merak, tanpa dukungan masyarakat sekitar kawasan wisata dengan menjaga kebersihan, pengunjung tidak akan kembali lagi datang ke wisata pantai di kawasan Taman Nasional Baluran Situbondo itu.
Karena, lanjut Anji, wisatawan akan berkunjung berkali-kali dan mengajak keluarga, rekan kerja serta orang lainnya lewat media sosial ke destinasi wisata, ketika objek wisata dijaga kebersihannya.
"Kalau misalnya orang datang ke sini, pariwisatanya dipromosikan oleh pemerintah daerah, Anji juga atau siapapun, tapi ketika melihat kawasan wisatanya kotor banyak sampah, mereka tidak akan kembali lagi," ucap musisi kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1979 itu.
"Jadi kembangkan potensi (wisata) itu, dan jaga potensi itu," kata Anji menambahkan.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi menjelaskan bahwa pembangunan akses jalan ke Dusun Labuhan Merak, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan dasar, termasuk akses membuka akses ke sejumlah tujuan wisata pantai di Labuhan Merak.
"Jadi, untuk membangun akses jalan ke Labuhan Merak ini memang niat saya bagaimana warga yang tinggal di kawasan Taman Nasional Baluran ini memperoleh hak yang sama. Saya optimistis dengan akses yang layak, perekonomian warga akan terus tumbuh dan berkembang, terlebih di Labuhan Merak terdapat sejumlah wisata pantai," kata Bung Karna, sapaan bupati.
Selama ini, jalan dari Dusun Sidomulyo menuju Labuhan Merak hanya setapak dan sulit dilalui. Saat musim hujan, jalur darat satu-satunya ini tidak bisa dilewati karena licin. Jika ingin ke dusun tetangga, warga harus memilih jalur laut menggunakan perahu.
Di Labuhan Merak, terdapat sejumlah wisata pantai yang indah. Pertama kali memasuki Labuhan Merak, pengunjung akan disuguhi Pantai Sijile. Pantai berpasir putih, dan punya dua muara yang terpecah daratan dan membentuk seperti lidah menjulur.
Berjarak sekitar satu kilometer dari Pantai Sijile, pengunjung bisa menikmati keindahan Pantai Bilik. Di Pantai Bilik ini terbagi menjadi dua, yaitu teluk bilik dan semenanjung bilik.
Dibukanya akses menuju Labuhan Merak, secara otomatis juga terbuka peluang peningkatan kesejahteraan warga. Mereka dengan mudah melakukan kegiatan perekonomian dan mendapat banyak keuntungan.
Karena akses jalan sudah dibuka, aktivitas perekonomian warga Labuhan Merak ini semakin baik. Mereka bisa menjual hasil bumi dengan mudah dan biaya murah.
Pengunjung yang datang ke Labuhan Merak, menikmati sejumlah pantai, mulai Sijile, Pantai Bilik, Pantai Lempuyang, Pantai Sirondo, Pantai Balanan, dan Batu Hitam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Satu hal yang paling penting dari pariwisata adalah kebersihan. Jadi, tolong nanti setelah acara ini kalau bisa jangan ada sampah," kata Anji, di sela konser musik bertajuk "Simphony De Merak Menembus Batas" di wisata Pantai Bilik, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Minggu (18/12).
Menurut dia, meskipun pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya secara terus menerus mempromosikan wisata Labuhan Merak, tanpa dukungan masyarakat sekitar kawasan wisata dengan menjaga kebersihan, pengunjung tidak akan kembali lagi datang ke wisata pantai di kawasan Taman Nasional Baluran Situbondo itu.
Karena, lanjut Anji, wisatawan akan berkunjung berkali-kali dan mengajak keluarga, rekan kerja serta orang lainnya lewat media sosial ke destinasi wisata, ketika objek wisata dijaga kebersihannya.
"Kalau misalnya orang datang ke sini, pariwisatanya dipromosikan oleh pemerintah daerah, Anji juga atau siapapun, tapi ketika melihat kawasan wisatanya kotor banyak sampah, mereka tidak akan kembali lagi," ucap musisi kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1979 itu.
"Jadi kembangkan potensi (wisata) itu, dan jaga potensi itu," kata Anji menambahkan.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi menjelaskan bahwa pembangunan akses jalan ke Dusun Labuhan Merak, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan dasar, termasuk akses membuka akses ke sejumlah tujuan wisata pantai di Labuhan Merak.
"Jadi, untuk membangun akses jalan ke Labuhan Merak ini memang niat saya bagaimana warga yang tinggal di kawasan Taman Nasional Baluran ini memperoleh hak yang sama. Saya optimistis dengan akses yang layak, perekonomian warga akan terus tumbuh dan berkembang, terlebih di Labuhan Merak terdapat sejumlah wisata pantai," kata Bung Karna, sapaan bupati.
Selama ini, jalan dari Dusun Sidomulyo menuju Labuhan Merak hanya setapak dan sulit dilalui. Saat musim hujan, jalur darat satu-satunya ini tidak bisa dilewati karena licin. Jika ingin ke dusun tetangga, warga harus memilih jalur laut menggunakan perahu.
Di Labuhan Merak, terdapat sejumlah wisata pantai yang indah. Pertama kali memasuki Labuhan Merak, pengunjung akan disuguhi Pantai Sijile. Pantai berpasir putih, dan punya dua muara yang terpecah daratan dan membentuk seperti lidah menjulur.
Berjarak sekitar satu kilometer dari Pantai Sijile, pengunjung bisa menikmati keindahan Pantai Bilik. Di Pantai Bilik ini terbagi menjadi dua, yaitu teluk bilik dan semenanjung bilik.
Dibukanya akses menuju Labuhan Merak, secara otomatis juga terbuka peluang peningkatan kesejahteraan warga. Mereka dengan mudah melakukan kegiatan perekonomian dan mendapat banyak keuntungan.
Karena akses jalan sudah dibuka, aktivitas perekonomian warga Labuhan Merak ini semakin baik. Mereka bisa menjual hasil bumi dengan mudah dan biaya murah.
Pengunjung yang datang ke Labuhan Merak, menikmati sejumlah pantai, mulai Sijile, Pantai Bilik, Pantai Lempuyang, Pantai Sirondo, Pantai Balanan, dan Batu Hitam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022