Trenggalek - Populasi sapi potong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, selama enam bulan terakhir tahun 2011 mengalami peningkatan sekitar 62 persen dibanding tahun lalu.
"Ini merupakan hasil dari pendataan sapi potong, sapi perah dan kerbau pada Juni lalu. Untuk sapi potong memang mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding dengan pendataan yang dilakukan Dinas Peternakan Trenggalek tahun 2010" kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Trenggalek, Dandut Supriyanto, Sabtu.
Berdasar hasil survei BPS, populasi sapi potong di Kabupaten Trenggalek hingga akhir Juni 2011 tercatat mencapai 42.905 ekor. Angka tersebut jauh lebih besar dibanding periode sama tahun 2010 yang tercatat sebanyak 26.363 ekor.
Dandut menjelaskan, budidaya sapi potong tersebar cukup merata di hampir semua kecamatan di Trenggalek, tetapi populasi paling banyak terdapat di Kecamatan Tugu, Karangan, dan Panggul.
Berbanding terbalik dengan sapi potong, populasi sapi perah dan kerbau justru mengalami penurunan cukup signifikan.
"Untuk sapi perah dan kerbau jumlahnya justru berkurang. Tahun lalu, Dinas Peternakan mencatat ada sebanyak 6.748 ekor sapi perah, sekarang tinggal 5.681 ekor, sedangkan populasi kerbau turun dari 532 ekor menjadi 214 ekor," ujarnya.
Khusus untuk jenis sapi perah, wilayah populasi paling banyak ada di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Bendungan sebanyak 4.814 ekor, Kecamatan Pule (505 ekor), dan Kecamatan Suruh (162 ekor).
Pendataan sapi potong, sapi perah dan kerbau merupakan program nasional untuk mengatahui populasi yang ada saat ini. Selain itu, program tersebut juga dimaksudkan untuk mengetahui jenis dan asal usul sapi yang ada dimasyarakat.
"Ini langkah awal untuk menuju swasembada daging nasional. Sebetulnya datanya nanti tidak hanya jumlah, tapi ada jenisnya juga, seperti Sapi Brahman dan Limausin," terangnya.
Sensus sapi dan kerbau dilakukan mulai selama Juni 2011 dengan mengerahkan sekitar 270 petugas yang disebar di 14 kecamatan se-Kabupaten Trenggalek.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011