Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memfasilitasi anak penjual minuman yakni Muhamad Brian Putra, asal Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, untuk mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Bupati meminta dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri untuk segera memprosesnya. Hal itu terjadi saat momentum kegiatan "Jumat Ngopi", forum silaturahmi dengan warga, yang digelar di Balai Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Jumat.
"Pak Muhsin (Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin) tolong dicatat Senin kita proses," kata Bupati dalam acara itu.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin mengatakan terkait pengurusan KIP, terdapat ada dua jalur yakni jalur terpadu berdasar data warga kurang mampu serta jalur pengajuan dari satuan pendidikan.
Untuk pengajuan KIP tersebut, kata dia, harus dilampiri surat keterangan tidak mampu yang bisa diurus ke pemerintah desa terlebih dahulu.
"Nanti kalau sudah ada surat keterangan tidak mampu dari desa baru kita ajukan ke Kementerian Pendidikan," kata Muhsin.
Ia menambahkan, jika nantinya dari pengajuan yang dilakukan tidak bisa mendapatkan KIP, pemkab akan mengupayakan untuk mendapatkan beasiswa dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).
Muhamad Brian Putra (10), pelajar kelas 3 SD NU Darussalam, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri ikut hadir dalam acara Jumat Ngopi, yang merupakan kegiatan pemkab.
Muhamad Brian kemudian mengajukan pertanyaan cara mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, saat acara tanya jawab dengan warga. Pertanyaan itu dilontarkannnya saat dirinya dipanggil oleh Bupati.
Saat ditanya pekerjaan orang tua, Brian juga menceritakan tentang pekerjaan bapak dan ibunya. Ia mengatakan, jika bapaknya seorang petani sedangkan ibunya penjual minuman.
Dalam acara itu, Bupati memberikan hadiah topi miliknya. Selain itu, Bupati juga akan memberikan hadiah berupa sepatu dan sepeda untuk Brian yang akan dikirimkan.
Rina, ibunda Brian mengaku bangga dengan keberanian anaknya. Ia mengatakan, anaknya memang ingin mendapat KIP seperti temannya di sekolah.
"Sebelumnya dipameri temannya yang dapat KIP, katanya uangnya diambil di kantor pos. Di rumah tanya saya kenapa dia tidak dapat," kata Rina.
Ia juga berharap, anaknya juga semakin rajin sekolah sehingga tercapai cita-citanya. Menurut pengakuan Brian, ia ingin menjadi polisi ke depannya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kediri telah mengucurkan bantuan pendidikan cukup besar. Pada 2022 ini, pemkab mengalokasikan anggaran bantuan sosial pendidikan sebesar Rp22,5 miliar.
Dari anggaran yang dialokasikan itu, penyaluran bantuan GNOTA tahap pertama telah dilakukan pada September 2022 dengan penerima 241 orang mahasiswa.
Pada tahap kedua ini, pemerintah mengucurkan bantuan dengan total sebanyak Rp3.239.500.000 dengan jumlah penerima 2.200 anak dari keluarga tidak mampu.
Adapun rinciannya, untuk tingkat SMP/MTs sebanyak 1.121 anak, tingkat SMA/SMK/MA sebanyak 1.039 anak dan 40 tingkat mahasiswa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati meminta dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri untuk segera memprosesnya. Hal itu terjadi saat momentum kegiatan "Jumat Ngopi", forum silaturahmi dengan warga, yang digelar di Balai Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Jumat.
"Pak Muhsin (Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin) tolong dicatat Senin kita proses," kata Bupati dalam acara itu.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin mengatakan terkait pengurusan KIP, terdapat ada dua jalur yakni jalur terpadu berdasar data warga kurang mampu serta jalur pengajuan dari satuan pendidikan.
Untuk pengajuan KIP tersebut, kata dia, harus dilampiri surat keterangan tidak mampu yang bisa diurus ke pemerintah desa terlebih dahulu.
"Nanti kalau sudah ada surat keterangan tidak mampu dari desa baru kita ajukan ke Kementerian Pendidikan," kata Muhsin.
Ia menambahkan, jika nantinya dari pengajuan yang dilakukan tidak bisa mendapatkan KIP, pemkab akan mengupayakan untuk mendapatkan beasiswa dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).
Muhamad Brian Putra (10), pelajar kelas 3 SD NU Darussalam, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri ikut hadir dalam acara Jumat Ngopi, yang merupakan kegiatan pemkab.
Muhamad Brian kemudian mengajukan pertanyaan cara mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, saat acara tanya jawab dengan warga. Pertanyaan itu dilontarkannnya saat dirinya dipanggil oleh Bupati.
Saat ditanya pekerjaan orang tua, Brian juga menceritakan tentang pekerjaan bapak dan ibunya. Ia mengatakan, jika bapaknya seorang petani sedangkan ibunya penjual minuman.
Dalam acara itu, Bupati memberikan hadiah topi miliknya. Selain itu, Bupati juga akan memberikan hadiah berupa sepatu dan sepeda untuk Brian yang akan dikirimkan.
Rina, ibunda Brian mengaku bangga dengan keberanian anaknya. Ia mengatakan, anaknya memang ingin mendapat KIP seperti temannya di sekolah.
"Sebelumnya dipameri temannya yang dapat KIP, katanya uangnya diambil di kantor pos. Di rumah tanya saya kenapa dia tidak dapat," kata Rina.
Ia juga berharap, anaknya juga semakin rajin sekolah sehingga tercapai cita-citanya. Menurut pengakuan Brian, ia ingin menjadi polisi ke depannya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kediri telah mengucurkan bantuan pendidikan cukup besar. Pada 2022 ini, pemkab mengalokasikan anggaran bantuan sosial pendidikan sebesar Rp22,5 miliar.
Dari anggaran yang dialokasikan itu, penyaluran bantuan GNOTA tahap pertama telah dilakukan pada September 2022 dengan penerima 241 orang mahasiswa.
Pada tahap kedua ini, pemerintah mengucurkan bantuan dengan total sebanyak Rp3.239.500.000 dengan jumlah penerima 2.200 anak dari keluarga tidak mampu.
Adapun rinciannya, untuk tingkat SMP/MTs sebanyak 1.121 anak, tingkat SMA/SMK/MA sebanyak 1.039 anak dan 40 tingkat mahasiswa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022