Pemerintah Kota Surabaya bersama TNI-Polri meningkatkan Patroli Asuhan Rembulan di 31 Kecamatan Kota Pahlawan, Jatim, sebagai upaya mencegah terjadinya tawuran antarremaja ataupun balap liar saat malam hari.
"Setiap malam dilakukan Operasi Asuhan Rembulan dengan melibatkan TNI dan Polri," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto di Surabaya, Kamis.
Bahkan, Eddy juga menyebutkan, sejak Rabu (30/11), 31 camat se-Kota Surabaya mulai melakukan patroli Asuhan Rembulan di masing-masing wilayahnya. Patroli dilakukan dengan cara menyisir ke daerah-daerah yang berpotensi digunakan lokasi tawuran atau balap liar.
"Sudah dibuatkan perintah kepada seluruh camat mulai kemarin malam melakukan patroli Asuhan Rembulan tingkat kecamatan dengan melibatkan TNI dan Polri dengan titik-titik rawan per-kecamatan," ujar dia.
Eddy memastikan, bakal terus memasifkan operasi Asuhan Rembulan tersebut. Upaya itu dilakukan untuk memastikan kondusifitas Kota Pahlawan. Jika dalam patroli ditemukan remaja yang terindikasi akan melakukan tawuran, tentu saja pihaknya tak segan untuk mengamankan.
"Apabila ditemukan, kami amankan untuk mendapatkan edukasi dan pembinaan lebih lanjut dari pemkot, sekolah dan orang tua," kata Eddy.
Tak hanya itu, Eddy juga mengaku telah menerapkan sejumlah langkah preventif untuk mencegah terjadinya tawuran antarremaja atau balap liar di Kota Surabaya. Namun demikian, dia juga meminta keterlibatan masyarakat dan peran serta orang tua untuk memantau dan memonitor anaknya setiap malam pada pukul 21.00 WIB agar dipastikan aman di rumah.
"Apabila ditemukan kerumunan anak anak muda lebih dari lima orang dan terindikasi mengganggu Trantibum (ketentraman dan ketertiban umum), segera laporkan ke Command Center 112," kata dia.
Di sisi lain, Satpol PP Surabaya bakal terus menggiatkan program Sahabat Satpol Goes To School. Program yang dilaksanakan setiap minggu ini dilakukan dengan cara berkeliling ke sekolah untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada para pelajar tentang ketertiban anak sekolah.
Sementara itu, Camat Pabean Cantian Kota Surabaya Muhammad Januar Rizal menyatakan, pihaknya bersama Koramil dan Polsek sejak Rabu (30/11), telah memasifkan patroli Asuhan Rembulan. Patroli dilakukan dengan cara menyisir ke daerah-daerah yang berpotensi rawan terjadinya tindakan yang mengganggu Trantibum.
"Tadi malam sudah kita laksanakan operasi bersama tiga pilar. Kita sisir daerah-daerah rawan seperti di Jalan Rajawali, Jalan Kembang Jepun, Kalimas Barat dan Kalimas Baru," kata Rizal, panggilan lekatnya.
Tak berhenti di sana, Rizal menyebut, jika patroli Asuhan Rembulan juga mendatangi warung-warung kopi yang masih buka 24 jam dengan pengeras suara. Menurut dia, awal dari keributan itu bisa saja terjadi karena keresahan dari warga.
"Tadi malam kami juga datangi warung kopi di Jalan Rajawali yang menyetel musik suara kenceng. Jadi kami pesan ke mereka bahwa boleh buka 24 jam, tapi kami minta agar pengeras suara atau speaker mulai pukul 22.00 WIB atau 23.00 WIB supaya dimatikan," kata dia.
Selain menyasar warung-warung kopi yang buka 24 jam, patroli Asuhan Rembulan Pabean Cantian juga melakukan pengawasan di Jalan Kembang Jepun. Menurut Rizal, kawasan itu pada hari biasa berpotensi digunakan untuk lokasi balap liar para remaja.
"Jalan Kembang Jepun kalau hari-hari biasa itu sepi, juga rawan terjadinya balap liar. Jadi, kita stand by juga di sana," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Setiap malam dilakukan Operasi Asuhan Rembulan dengan melibatkan TNI dan Polri," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto di Surabaya, Kamis.
Bahkan, Eddy juga menyebutkan, sejak Rabu (30/11), 31 camat se-Kota Surabaya mulai melakukan patroli Asuhan Rembulan di masing-masing wilayahnya. Patroli dilakukan dengan cara menyisir ke daerah-daerah yang berpotensi digunakan lokasi tawuran atau balap liar.
"Sudah dibuatkan perintah kepada seluruh camat mulai kemarin malam melakukan patroli Asuhan Rembulan tingkat kecamatan dengan melibatkan TNI dan Polri dengan titik-titik rawan per-kecamatan," ujar dia.
Eddy memastikan, bakal terus memasifkan operasi Asuhan Rembulan tersebut. Upaya itu dilakukan untuk memastikan kondusifitas Kota Pahlawan. Jika dalam patroli ditemukan remaja yang terindikasi akan melakukan tawuran, tentu saja pihaknya tak segan untuk mengamankan.
"Apabila ditemukan, kami amankan untuk mendapatkan edukasi dan pembinaan lebih lanjut dari pemkot, sekolah dan orang tua," kata Eddy.
Tak hanya itu, Eddy juga mengaku telah menerapkan sejumlah langkah preventif untuk mencegah terjadinya tawuran antarremaja atau balap liar di Kota Surabaya. Namun demikian, dia juga meminta keterlibatan masyarakat dan peran serta orang tua untuk memantau dan memonitor anaknya setiap malam pada pukul 21.00 WIB agar dipastikan aman di rumah.
"Apabila ditemukan kerumunan anak anak muda lebih dari lima orang dan terindikasi mengganggu Trantibum (ketentraman dan ketertiban umum), segera laporkan ke Command Center 112," kata dia.
Di sisi lain, Satpol PP Surabaya bakal terus menggiatkan program Sahabat Satpol Goes To School. Program yang dilaksanakan setiap minggu ini dilakukan dengan cara berkeliling ke sekolah untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada para pelajar tentang ketertiban anak sekolah.
Sementara itu, Camat Pabean Cantian Kota Surabaya Muhammad Januar Rizal menyatakan, pihaknya bersama Koramil dan Polsek sejak Rabu (30/11), telah memasifkan patroli Asuhan Rembulan. Patroli dilakukan dengan cara menyisir ke daerah-daerah yang berpotensi rawan terjadinya tindakan yang mengganggu Trantibum.
"Tadi malam sudah kita laksanakan operasi bersama tiga pilar. Kita sisir daerah-daerah rawan seperti di Jalan Rajawali, Jalan Kembang Jepun, Kalimas Barat dan Kalimas Baru," kata Rizal, panggilan lekatnya.
Tak berhenti di sana, Rizal menyebut, jika patroli Asuhan Rembulan juga mendatangi warung-warung kopi yang masih buka 24 jam dengan pengeras suara. Menurut dia, awal dari keributan itu bisa saja terjadi karena keresahan dari warga.
"Tadi malam kami juga datangi warung kopi di Jalan Rajawali yang menyetel musik suara kenceng. Jadi kami pesan ke mereka bahwa boleh buka 24 jam, tapi kami minta agar pengeras suara atau speaker mulai pukul 22.00 WIB atau 23.00 WIB supaya dimatikan," kata dia.
Selain menyasar warung-warung kopi yang buka 24 jam, patroli Asuhan Rembulan Pabean Cantian juga melakukan pengawasan di Jalan Kembang Jepun. Menurut Rizal, kawasan itu pada hari biasa berpotensi digunakan untuk lokasi balap liar para remaja.
"Jalan Kembang Jepun kalau hari-hari biasa itu sepi, juga rawan terjadinya balap liar. Jadi, kita stand by juga di sana," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022