Surabaya - Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya menyelidiki kasus perampasan disertai kekerasan mobil milik seorang karyawati pegawai bank swasta terkenal di Surabaya, Jawa Timur, yang terjadi Senin malam. "Kami masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (tkp) di lokasi kejadian. Semoga mobilnya terdeteksi dan pelakunya segera tertangkap," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Indarto kepada wartawan ketika dikonfirmasi, Selasa. Peristiwa perampasan mobil Honda Jazz silver nomor polisi L-1318-ZG milik Sundari, seorang karyawati yang juga Kepala Bagian Transaksi BCA Jalan Raya Darmo terjadi di garasi rumahnya, Kompleks Perumahan Pondok Indah Blok CX, Kecamatan Wiyung, Surabaya. Kronologisnya, saat korban pulang, seperti biasa ia memarkir mobil di garasi. Tanpa disangka, ternyata muncul seorang pria bercadar dan mengancam korban agar tidak melawan. Khawatir gagal, pelaku malah memukul korban berulang-ulang hingga menyebabkannya mengalami luka cukup parah. Saat ini, korban terbaring lemas di Rumah Sakit Mitra Keluarga dengan luka sobek di bagian atas telingan kanan sepanjang enam centimeter. Tidak hanya itu saja, wanita berusia 45 tahun tersebut juga mengalami dua luka robek di telinga kiri, masing-masing sepanjang empat dan lima centimeter. Kemudian di bagian tengah juga ada luka hingga sepuluh centimeter. "Kerugiannya mobil dan tas berisi STNK, BPKB, SIM, Paspor, dan surat-surat penting lainnya. Ada juga ponsel blackberry milik korban di dalam tas tersebut," papar Indarto. "Sebelum kabur pelaku sempat melepas bekapan dan melarikan diri menggunakan mobil korban," ucapnya, menambahkan. Sementara itu, dalam sepekan terakhir, telah terjadi dua perampasan mobil di wilayah hukum Surabaya. Jumat (1/7). Sebuah mobil jenis Mitsubishi L-300 bernomor polisi B-9828-NU milik Certis Cisco berisi uang senilai Rp2,2 miliar milik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengamanan perbankan raib dari halaman Royal Plaza, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011