Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memberikan bantuan pendidikan melalui Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) tahap kedua kepada ribuan pelajar dan mahasiswa di wilayah kabupaten ini.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin, Sabtu di Kediri mengemukakan pemerintah tidak ingin ada anak di Kabupaten Kediri yang tidak sekolah, terlebih karena alasan biaya. Bantuan pendidikan itu diharapkan dapat membantu keberlangsungan pendidikan warga anak-anak sehingga mereka mampu menimba ilmu secara maksimal.

"Kami menginginkan anak usia sekolah kelak saat dewasa dapat memberikan kontribusi bagi Kabupaten Kediri," katanya.

Ia menjelaskan, pemerintah mengucurkan bantuan pendidikan cukup besar. Pada 2022 ini, Pemerintah Kabupaten Kediri mengalokasikan anggaran bantuan sosial pendidikan sebesar Rp22,5 miliar.

Dari anggaran yang dialokasikan itu, penyaluran bantuan GNOTA tahap pertama telah dilakukan pada September 2022 dengan penerima 241 orang mahasiswa.

Pada tahap kedua ini, pemerintah mengucurkan bantuan dengan total sebanyak Rp3.239.500.000 dengan jumlah penerima 2.200 anak dari keluarga tidak mampu.

Adapun rinciannya, untuk tingkat SMP/MTs sebanyak 1.121 anak, tingkat SMA/SMK/MA sebanyak 1.039 anak dan 40 tingkat mahasiswa.

Khusus untuk mahasiswa yang bersekolah di STIKES Pamenang, Kabupaten Kediri, direncanakan kuota penerima akan ditambah.

"Adik-adik setelah lulus nanti dan pulang ke kampung masing-masing diharapkan dapat ikut serta membangun Kabupaten Kediri di bidang kesehatan," kata dia.

Pihaknya menambahkan, setelah penyaluran bantuan sosial pendidikan tahap kedua selesai, nantinya akan dilanjutkan penyaluran bantuan tahap ketiga.

Bagi pelajar yang telah mendaftar pengajuan bantuan pendidikan di sekretariat GNOTA Kabupaten Kediri, diminta untuk bersabar menunggu proses verifikasi akhir.

"Paling lambat pekan pertama atau kedua Bulan Desember semua bantuan pendidikan diharapkan telah tersalurkan semua," ujar dia.

Muhsin menambahkan, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana juga berpesan kepada pelajar penerima bantuan pendidikan untuk tetap semangat dalam belajar. Sebab, pendidikan menjadi faktor penting yang akan mempengaruhi masa depan anak.

"Pendidikan menjadi faktor penting bagi masa depan, alasan biaya jangan menjadi faktor penyebab putus sekolah, dan kita akan terus pantau," kata dia.

Sementara itu, Alfian Putra Adiguna (12), salah satu penerima bantuan pendidikan mengatakan senang dapat beasiswa ini. Ia telah mendapatkan bantuan pendidikan sejak kelas enam dan ini sangat membantu dalam pendidikannya.

"Bantuannya untuk bayar sekolah, kalau sisa untuk beli tas, sepatu dan kebutuhan sekolah lain," kata Alfian, pelajar kelas 1 SMP Negeri 1 Badas, Kabupaten Kediri ini. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022