Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf menyambut positif kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang melakukan sejumlah pertemuan kedinasan di sejumlah lokasi di Mesir, sekaligus upaya penguatan kerja sama di berbagai bidang.
Sebelum melakukan penandatangan Letter on Intent (LoI) dengan Gubernur Alexandria, Mesir, Gubernur Khofifah secara khusus melakukan kunjungan menemui Duta Besar (Dubes) RI untuk Mesir Lutfi Rauf di Kantor KBRI Mesir di Kairo, Selasa malam waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa sebelum terbang ke Mesir, ia bersama jajaran Pemprov Jawa Timur (Jatim) telah melakukan silaturahim ke Dubes Mesir untuk Indonesia Ashraf Sulthan di Jakarta, Senin, membahas upaya memperkuat kerja sama antara Pemprov Jatim dan Mesir.
“Kami ke sini (Mesir) menjadi bagian dari upaya penguatan kerja sama Jatim dengan Mesir, khususnya dengan Provinsi Alexandria. Kami ingin mempererat kerja sama di beberapa bidang, terutama perdagangan, ekonomi, pariwisata hingga pendidikan,” ujar Gubernur Khofifah.
Ia mengatakan pada 26 Oktober 2022 Jatim telah mengekspor kopi asal Kabupaten Jombang, Madiun, Bondowoso, ke Mesir sebanyak 200 ton.
“Warga Mesir banyak yang cocok dengan kopi asal Jatim. Ke depan semoga kerja sama semakin berjalan baik, termasuk di sektor lainnya juga bidang pariwisata maupun pendidikan,” ucap dia.
Saat ini Pemerintah Mesir juga sedang membutuhkan industri olahan kayu, khususnya furnitur, serta ikan. Jatim dikenal sebagai produsen furnitur besar di Indonesia.
Di bidang pendidikan, Khofifah memberi perhatian besar karena tidak sedikit pelajar asal Jawa Timur yang menempuh pendidikan di Mesir, terutama di Universitas Al-Azhar, Kairo. Selama ini Pemprov Jatim memfasilitasi beasiswa bagi guru diniyah Jatim untuk melanjutkan ke Universitas Al-Azhar.
Sementara itu Dubes RI untuk Mesir Lutfi Rauf mengatakan kunjungan Khofifah merupakan refleksi untuk memajukan kerja sama kedua negara, terutama pemerintah daerah.
Menurut dia, hubungan Indonesia dan Mesir sangat dekat, terutama di bidang sejarah dan kebudayaan. Bahkan hubungan diplomatik Indonesia-Mesir telah mencapai 75 tahun.
Mesir juga tercatat sebagai negara pertama yang memberikan pengakuan Kemerdekaan RI bersama empat negara lainnya di dunia.
“Di bidang pendidikan, sekarang sekitar 12 ribuan warga Indonesia yang menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar Mesir. Kecenderungannya juga akan bertambah,” katanya.
Pihaknya mengaku bangga karena selama ini persepsi para masyayikh terhadap mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia sangat positif sehingga harus dijaga dan dipertahankan.
“Di situlah justru tantangannya, yaitu merawat citra tersebut. Kami juga menata dari hulu ke hilir atau mulai kebijakan atau peraturan hingga ke hal-hal yang sifatnya teknis,” kata Dubes Rauf.
Ia juga mengingatkan kepada calon mahasiswa asal Indonesia yang akan berkuliah di Mesir untuk memperhatikan kesehatannya. “Kami juga meminta pemerintah untuk memperhatikannya sebelum berangkat, sebab yang harus dipersiapkan bukan ilmu pengetahuan saja, tapi kesehatan menjadi sangat penting,” tutur Rauf.
Hadir pada kesempatan tersebut hadir para atase yang bertugas di KBRI serta sejumlah syaikh Al Azhar. Sedangkan, Khofifah didampingi beberapa kepala OPD di Jatim.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022