Malang - Jalur yang menghubungkan Malang hingga Kediri kembali normal setelah sebelumnya terputus akibat longsor bebatuan serta pohon tumbang di 1 kilometer sebelum arah Desa Ngeprih, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Kepala Kepolisian Sektor Pujon AKP Lisnariyadi mengatakan, normalnya jalur Malang-Kediri itu setelah petugas mendatangkan alat berat untuk mengevakuasi bekas longsoran dan bebatuan.
"Alat berat tersebut didatangkan untuk mengevakuasi longsoran, dan kemacetan di kawasan itu hampir terjadi sekitar 11 jam, sejak terjadi longsoran pada pukul 01.00 WIB dini hari, dan tadi sekitar pukul 13.00 WIB sudah lancar kembali," katanya.
Sebelum jalur Malang-Kediri normal, petugas kepolisian setempat melakukan pengalihan arus lalu-lintas, dan melakukan upaya rekayasa lalu-lintas dengan melakukan buka-tutup jalur pada saat alat berat mengevakuasi longsoran.
"Tebing yang longsor itu mempunyai ketinggian sekitar 50 meter dari jalan, namun saat ini kondisinya sudah aman. Meskipun demikian, kami minta agar masyarakat tetap waspada jika melalui kawasan tersebut," katanya.
Ketua Sandi dan Telekomunikasi (Sanditel) Kabupaten Malang, Bagiyo Susanto mengatakan, jalur Malang-Kediri atau sebaliknya yang melalui Ngantang, Kecamatan Pujon, merupakan jalur rawan longsor, sebab pada jalur tersebut jalannya berkelok-kelok penuh tikungan tajam serta banyaknya tanjakan curam.
Sementara longsor yang terjadi, disebabkan adanya tebing yang berada di sebelah selatan badan jalan menjadi tempat resapan air, sehingga kondisi tanah mudah bergerak atau gembur.
Bagiyo juga berharap, agar para pengendara atau masyarakat yang melalui kawasan tersebut bisa berhati-hati dan menjaga kewaspadaannya.
"Sejumlah titik di lokasi tersebut memang rawan tanah longsor, karena adanya gerakan tanah dan lokasinya yang terdiri dari bukit curam," katanya.
Sementara itu, sejumlah jalur rawan longsor di wilayah itu yang perlu diwaspadai adalah pada kilometer 3 sampai 3,5 dan kilometer 11 hingga kilometer 26 dari Kecamatan Pujon.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011