Satuan Tugas Tanggap Bencana Polres Trenggalek, melakukan pemantauan debit air sungai secara berkala seiring kondisi curah hujan yang kerap mengguyur wilayah tersebut.

"Ini upaya mitigasi kita dalam mengantisipasi potensi bencana banjir di wilayah dataran dan kota," kata Kapolres Trenggalek, AKBP Alith Alarino saat meninjau debit air sungai di Desa Ngadirenggo maupun sejumlah dam dan pintu air lainnya di Kabupaten Trenggalek, Senin.

Dari hasil pemantauan di lapangan, lanjut Alith, terjadi kenaikan tinggi permukaan air.

Meskipun terbilang relatif aman, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk sementara waktu menghindari aktivitas di sekitar sungai seiring hujan yang kerap mengguyur wilayah tersebut.

Peringatan itu didengungkan pihak keamanan bersama satgas berkaca dari peristiwa banjir bandang beberapa waktu lalu.

Saat itu, kata Alith, peningkatan debit air terjadi begitu cepat sehingga banyak masyarakat yang tidak sempat menyelamatkan benda berharganya.

"Air sungai relatif mengalami kenaikan namun masih dalam batas aman. Namun kami tetap mewanti-wanti agar warga berhati-hati dan waspada," imbuhnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya potensi dampak bencana hidrometeorologi, pihaknya menyiagakan tim satgas tanggap bencana.

Pasalnya dari prakiraan BMKG, puncak musim hujan diperkirakan berlangsung hingga Desember maupun Januari 2023.

Selain itu, dalam mitigasi bencana pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi terkait seperti TNI, BPBD maupun Basarnas.

“Kami semua tentu berharap tidak ada lagi bencana alam yang melanda Kabupaten Trenggalek. Namun jika terjadi kita sudah siapkan penanganannya,” pungkasnya.

Sebelum ya, Pemerintah Kabupaten Trenggalek menetapkan status tanggap darurat bencana hingga akhir tahun.

Penetapan itu setelah Bumi Menak Sopal dilanda banjir bandang hingga merusak sejumlah infrastruktur jembatan, jalan, hingga permukiman warga di sejumlah kecamatan.

Selain itu, perpanjang status tanggap darurat dilakukan karena wilayah Trenggalek kerap diguyur hujan dengan intensitas tinggi yang berpotensi mengakibatkan banjir dan tanah longsor.(*)

Baca juga: Korban banjir di Kabupaten Kupang ditemukan di pulau Semau

Baca juga: Dipasang "box culvert", Kawasan padat Menur diharapkan bebas banjir
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022