Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Jawa Timur melakukan pembersihan sampah di Kali Piring guna mengantisipasi bencana banjir yang rawan terjadi seiring memasuki musim hujan akhir tahun 2022.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun, Suyanto mengatakan, kegiatan itu dilakukan bersama dengan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang tergabung dalam tim siaga bencana.
"Pembersihan saluran air dan sungai dari sampah tersebut rutin dilakukan yang bertujuan mengantisipasi banjir," ujar Suyanto di Madiun, Sabtu.
Menurut dia, dengan pembersihan sampah di aliran Kali Piring tersebut, diharapkan dapat menambah kapasitas daya tampung saat hujan deras mengguyur wilayah setempat.
"Ketika ada sampah, harus segara dibersihkan agar aliran air lancar. Harapan kami masyarakat jangan sampai membuang sampah di kali sehingga tidak menganggu aliran air," katanya.
Adapun sampah yang berhasil diangkat dari anak sungai Bengawan Madiun tersebut berupa sampah plastik, patahan kayu, bambu, dan juga dilakukan pengerukan sedimen sungai.
Setidaknya dalam pembersihan Kali Piring tersebut, pihaknya melibatkan 10 personel. DPURP juga menerjunkan ekskavator untuk mengangkat sampah yang menyumbat aliran air di Kali Piring dan dua unit truk untuk mengangkut sampah. Sampah tersebut selanjutnya dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Jariyanto menambahkan Kali Piring di Kelurahan Pilangbango termasuk aliran sungai yang sering meluap hingga menyebabkan genangan air dan banjir di wilayah setempat.
"Karena itu, aliran sungai tersebut terus kami pantau. Utamanya memasuki musim hujan saat ini. Jika tidak dibersihkan secara rutin khawatir ketika debit tinggi, air dapat meluber ke permukiman warga," kata dia.
Dalam kegiatan tersebut pihaknya melibatkan sebanyak 40 personel. Para petugas tersebut menyisir aliran Kali Piring mengangkat sampah sehingga aliran air lebih lancar.
Jariyanto mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah pada saluran air. Upaya Pemerintah Kota Madiun melalui dinasnya tidak akan maksimal tanpa partisipasi masyarakat dalam turut menjaga kebersihan lingkungan terutama saluran air dan sungai.
Data BPBD Kota Madiun mencatat, terdapat sejumlah kelurahan di Kota Madiun yang rawan tejadi genangan dan banjir saat musim hujan. Di antaranya, Kelurahan Rejomulyo, Kelun, Pilangbango, dan Tawangrejo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun, Suyanto mengatakan, kegiatan itu dilakukan bersama dengan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang tergabung dalam tim siaga bencana.
"Pembersihan saluran air dan sungai dari sampah tersebut rutin dilakukan yang bertujuan mengantisipasi banjir," ujar Suyanto di Madiun, Sabtu.
Menurut dia, dengan pembersihan sampah di aliran Kali Piring tersebut, diharapkan dapat menambah kapasitas daya tampung saat hujan deras mengguyur wilayah setempat.
"Ketika ada sampah, harus segara dibersihkan agar aliran air lancar. Harapan kami masyarakat jangan sampai membuang sampah di kali sehingga tidak menganggu aliran air," katanya.
Adapun sampah yang berhasil diangkat dari anak sungai Bengawan Madiun tersebut berupa sampah plastik, patahan kayu, bambu, dan juga dilakukan pengerukan sedimen sungai.
Setidaknya dalam pembersihan Kali Piring tersebut, pihaknya melibatkan 10 personel. DPURP juga menerjunkan ekskavator untuk mengangkat sampah yang menyumbat aliran air di Kali Piring dan dua unit truk untuk mengangkut sampah. Sampah tersebut selanjutnya dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Jariyanto menambahkan Kali Piring di Kelurahan Pilangbango termasuk aliran sungai yang sering meluap hingga menyebabkan genangan air dan banjir di wilayah setempat.
"Karena itu, aliran sungai tersebut terus kami pantau. Utamanya memasuki musim hujan saat ini. Jika tidak dibersihkan secara rutin khawatir ketika debit tinggi, air dapat meluber ke permukiman warga," kata dia.
Dalam kegiatan tersebut pihaknya melibatkan sebanyak 40 personel. Para petugas tersebut menyisir aliran Kali Piring mengangkat sampah sehingga aliran air lebih lancar.
Jariyanto mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah pada saluran air. Upaya Pemerintah Kota Madiun melalui dinasnya tidak akan maksimal tanpa partisipasi masyarakat dalam turut menjaga kebersihan lingkungan terutama saluran air dan sungai.
Data BPBD Kota Madiun mencatat, terdapat sejumlah kelurahan di Kota Madiun yang rawan tejadi genangan dan banjir saat musim hujan. Di antaranya, Kelurahan Rejomulyo, Kelun, Pilangbango, dan Tawangrejo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022