Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ikut memeriahkan pawai bersih desa atau sedekah bumi di Kecamatan Tandes, Minggu, dengan berjalan kaki sejauh tiga kilometer.
"Tradisi ini harus diteruskan, harus dijaga. Karena ini menyatukan seluruh elemen yang ada di wilayah itu untuk menjadi saudara yang sangat kuat," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat membuka sekaligus mengikuti pawai sedekah bumi.
Pawai kali ini diramaikan dengan sejumlah kesenian tradisional mulai dari reog, kuda lumping, hingga kesenian Barongsai dengan total peserta mencapai sekitar 300 orang.
Cak Eri, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa di Surabaya masih banyak wilayah yang menjalankan tradisi sedekah bumi.
Ia mengaku bangga dengan warga di wilayah Kelurahan Tandes yang masih menjalankan tradisi sedekah bumi. Apalagi, kesenian yang ditampilkan di wilayah ini menunjukkan keragaman suku, ras dan agama.
"Saya sangat bangga betul dengan Kelurahan Tandes ini karena tidak hanya adat Jawanya yang keluar, tapi ada juga Barongsai. Semuanya jadi satu. Inilah menunjukkan kalau Surabaya ini benar-benar kota toleransi," kata dia.
"Saya masih menata konsep biar satu kelurahan atau satu kecamatan menjadi satu. Harapannya apa? agar ini menjadi besar. Kalau besar saya akan menjadikan agenda Surabaya, kami gerakkan sekalian menjadi wisata," tambah Eri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Tradisi ini harus diteruskan, harus dijaga. Karena ini menyatukan seluruh elemen yang ada di wilayah itu untuk menjadi saudara yang sangat kuat," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat membuka sekaligus mengikuti pawai sedekah bumi.
Pawai kali ini diramaikan dengan sejumlah kesenian tradisional mulai dari reog, kuda lumping, hingga kesenian Barongsai dengan total peserta mencapai sekitar 300 orang.
Cak Eri, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa di Surabaya masih banyak wilayah yang menjalankan tradisi sedekah bumi.
Ia mengaku bangga dengan warga di wilayah Kelurahan Tandes yang masih menjalankan tradisi sedekah bumi. Apalagi, kesenian yang ditampilkan di wilayah ini menunjukkan keragaman suku, ras dan agama.
"Saya sangat bangga betul dengan Kelurahan Tandes ini karena tidak hanya adat Jawanya yang keluar, tapi ada juga Barongsai. Semuanya jadi satu. Inilah menunjukkan kalau Surabaya ini benar-benar kota toleransi," kata dia.
"Saya masih menata konsep biar satu kelurahan atau satu kecamatan menjadi satu. Harapannya apa? agar ini menjadi besar. Kalau besar saya akan menjadikan agenda Surabaya, kami gerakkan sekalian menjadi wisata," tambah Eri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022