Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyambut baik keinginan Swedia menjalin kerja sama dalam bidang perekonomian.
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu, menyatakan, tertarik dan berharap kerja sama dengan Swedia akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat.
"Kinerja ekonomi Jatim saat ini cukup bagus. Ada tiga sektor yang memberikan kontribusi besar, yaitu industri manufaktur, perdagangan dan pertanian," kata dia.
Agar sektor-sektor tersebut bisa terus berkembang dan meningkat maka saat ini Kadin Jatim fokus pada peningkatan SDM, termasuk UMKM, industri dan lainnya. Kadin Jatim juga aktif melakukan misi dagang dengan provinsi lain di Indonesia.
"Kami menyambut baik keinginan Swedia untuk menjalin kerja sama, khususnya dalam hal peningkatan SDM karena saat ini Kadin fokus pada peningkatan SDM. Dalam hal ini, kami telah bekerja sama dengan sejumlah lembaga dari Luar Negeri di antaranya dengan IHK Trier Jerman, GIZ Jerman, Swiss Contact, dan juga dengan PUM Netherland," ucap Adik.
Dalam hal industri, Jatim saat ini masih sangat menarik bagi investor. Ada banyak investor yang memutuskan untuk menanamkan investasinya, salah satunya Smelter Freeport yang membangun industri pemurnian di JIIPE Gresik.
Selain itu, juga ada perusahaan kaca dari China dengan investasi cukup besar, sekitar Rp50 triliun. Perusahaan ini juga membangun perusahaannya di kawasan ekonomi khusus JIIPE Gresik.
"Jadi investasi di Jatim masih sangat menarik. Untuk itu kami terbuka dalam menjalin kerja sama ekonomi. Ini nanti kami lihat bersama, potensi apa saja yang bisa dikerjasamakan, apa yang bisa diekspor dan apa sebaliknya dan juga kalau memungkinkan ada pertukaran SDM karena pendidikan di Swedia juga sangat bagus," tuturnya.
Swedish Embassy and Business Sweden, Erik Odar didampingi Komite Sweden Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Toto Suharto sebelumnya melakukan kunjungan ke kantor Kadin Jawa Timur, Jumat (14/10).
Pada kesempatan sama, Erik menyatakan minatnya untuk menjalin kerja sama ekonomi dengan Jawa Timur. Ada empat hal kerja sama yang ditawarkan yakni pertama terkait industri, utamanya manufaktur.
Swedia ingin melihat potensi kolaborasi terkait solusi yang berkelanjutan, termasuk dalam hal digitalisasi industri. Mereka ingin membantu meningkatkan daya saing industri di Indonesia di tingkat internasional karena mereka memiliki pengalaman teknologi dalam membangun industri 4.0.
Kedua terkait dengan energi terbarukan. Swedia ingin melihat potensi kerjasama dengan Kadin Jatim, di antaranya pembangunan solar cell atau lainnya.
"Beberapa perusahaan dari Swedia pernah mengunjungi Indonesia dan ini mungkin bisa dicoba untuk dikerjasamakan disini. Ketiga tentang pendidikan. Kadin Jatim fokus pada peningkatan SDM, disini Swedia mungkin bisa memberikan pengalaman dan kompetensi dari Swedia melalui perusahaan yang aktif di Indonesia," kata dia.
Ke empat, Swedia juga berharap Kadin Jatim ikut aktif berkolaborasi dalam event yang akan diselenggarakan oleh Sweden Indonesia Sustainability Partnership di awal Desember 2022.
"Pada Desember mendatang akan ada event di Jakarta terkait projek ini. Salah satunya untuk memperkenalkan teknologi. Harapan kami Kadin Jatim akam turut aktif dalam kegiatan tersebut. Karena sebenarnya sudah ada platform antara pemerintah Swedia dengan Indonesia. Dan itu dikembangkan ke business to business," ujar Erik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu, menyatakan, tertarik dan berharap kerja sama dengan Swedia akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat.
"Kinerja ekonomi Jatim saat ini cukup bagus. Ada tiga sektor yang memberikan kontribusi besar, yaitu industri manufaktur, perdagangan dan pertanian," kata dia.
Agar sektor-sektor tersebut bisa terus berkembang dan meningkat maka saat ini Kadin Jatim fokus pada peningkatan SDM, termasuk UMKM, industri dan lainnya. Kadin Jatim juga aktif melakukan misi dagang dengan provinsi lain di Indonesia.
"Kami menyambut baik keinginan Swedia untuk menjalin kerja sama, khususnya dalam hal peningkatan SDM karena saat ini Kadin fokus pada peningkatan SDM. Dalam hal ini, kami telah bekerja sama dengan sejumlah lembaga dari Luar Negeri di antaranya dengan IHK Trier Jerman, GIZ Jerman, Swiss Contact, dan juga dengan PUM Netherland," ucap Adik.
Dalam hal industri, Jatim saat ini masih sangat menarik bagi investor. Ada banyak investor yang memutuskan untuk menanamkan investasinya, salah satunya Smelter Freeport yang membangun industri pemurnian di JIIPE Gresik.
Selain itu, juga ada perusahaan kaca dari China dengan investasi cukup besar, sekitar Rp50 triliun. Perusahaan ini juga membangun perusahaannya di kawasan ekonomi khusus JIIPE Gresik.
"Jadi investasi di Jatim masih sangat menarik. Untuk itu kami terbuka dalam menjalin kerja sama ekonomi. Ini nanti kami lihat bersama, potensi apa saja yang bisa dikerjasamakan, apa yang bisa diekspor dan apa sebaliknya dan juga kalau memungkinkan ada pertukaran SDM karena pendidikan di Swedia juga sangat bagus," tuturnya.
Swedish Embassy and Business Sweden, Erik Odar didampingi Komite Sweden Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Toto Suharto sebelumnya melakukan kunjungan ke kantor Kadin Jawa Timur, Jumat (14/10).
Pada kesempatan sama, Erik menyatakan minatnya untuk menjalin kerja sama ekonomi dengan Jawa Timur. Ada empat hal kerja sama yang ditawarkan yakni pertama terkait industri, utamanya manufaktur.
Swedia ingin melihat potensi kolaborasi terkait solusi yang berkelanjutan, termasuk dalam hal digitalisasi industri. Mereka ingin membantu meningkatkan daya saing industri di Indonesia di tingkat internasional karena mereka memiliki pengalaman teknologi dalam membangun industri 4.0.
Kedua terkait dengan energi terbarukan. Swedia ingin melihat potensi kerjasama dengan Kadin Jatim, di antaranya pembangunan solar cell atau lainnya.
"Beberapa perusahaan dari Swedia pernah mengunjungi Indonesia dan ini mungkin bisa dicoba untuk dikerjasamakan disini. Ketiga tentang pendidikan. Kadin Jatim fokus pada peningkatan SDM, disini Swedia mungkin bisa memberikan pengalaman dan kompetensi dari Swedia melalui perusahaan yang aktif di Indonesia," kata dia.
Ke empat, Swedia juga berharap Kadin Jatim ikut aktif berkolaborasi dalam event yang akan diselenggarakan oleh Sweden Indonesia Sustainability Partnership di awal Desember 2022.
"Pada Desember mendatang akan ada event di Jakarta terkait projek ini. Salah satunya untuk memperkenalkan teknologi. Harapan kami Kadin Jatim akam turut aktif dalam kegiatan tersebut. Karena sebenarnya sudah ada platform antara pemerintah Swedia dengan Indonesia. Dan itu dikembangkan ke business to business," ujar Erik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022