Pemerintah Kota Surabaya menyerahkan bonus kepada para atlet berprestasi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022 yang nilainya mencapai Rp17 miliar.
"Saya berharap para atlet juga bisa menjaga nama besar Kota Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi bersama Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Hoslih Abdullah saat menyerahkan bonus kepada sejumlah perwakilan para atlet di ruang kerja wali kota, Balai Kota Surabaya, Kamis.
600-an atlet berprestasi dari sekitar 40 cabang olahraga menerima bonus dari Pemkot Surabaya.
Cak Eri, sapaan akrabnya, mengatakan awalnya bonus atlet itu berencana diberikan setelah Porprov Jatim ditutup. Namun, karena besaran bonus yang akan diberikan sama dengan tahun sebelumnya, dia menginginkan ditambah.
"Sehingga berubah dari tahun sebelumnya Rp30 juta menjadi Rp32 juta. Maka ini dibutuhkan waktu untuk menambah dalam perubahan anggaran keuangan (PAK). Alhamdulillah setelah (PAK) disahkan DPRD," kata Cak Eri.
Dia berharap, reward ini digunakan oleh para atlet untuk keperluan atau kepentingan yang bermanfaat, seperti meningkatkan kemampuan agar lebih berprestasi dalam kejuaraan olahraga.
Selama ini, Cak Eri selalu mengingatkan Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) agar selalu menghargai perjuangan atlet yang salah satunya diimplementasikan dalam bentuk bonus kepada atlet berprestasi.
Cak Eri juga memaparkan besar bonus yang diberikan kepada setiap atlet berprestasi dalam Porprov VII Jawa Timur tahun 2022. Untuk peraih emas mendapatkan bonus Rp32 juta, peraih medali perak Rp16 juta dan perunggu Rp8 juta.
"Totalnya ada sekitar 600-an atlet. Total anggaran (bonus) sekitar Rp17 miliar yang kita keluarkan," kata dia.
Cak Eri juga berpesan kepada para atlet agar tidak melihat besaran bonus yang diberikan oleh Pemkot Surabaya. Tapi bagaimana mereka bisa melihat upaya yang dilakukan Pemkot dalam menghargai orang yang bisa membawa nama besar Kota Pahlawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Saya berharap para atlet juga bisa menjaga nama besar Kota Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi bersama Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Hoslih Abdullah saat menyerahkan bonus kepada sejumlah perwakilan para atlet di ruang kerja wali kota, Balai Kota Surabaya, Kamis.
600-an atlet berprestasi dari sekitar 40 cabang olahraga menerima bonus dari Pemkot Surabaya.
Cak Eri, sapaan akrabnya, mengatakan awalnya bonus atlet itu berencana diberikan setelah Porprov Jatim ditutup. Namun, karena besaran bonus yang akan diberikan sama dengan tahun sebelumnya, dia menginginkan ditambah.
"Sehingga berubah dari tahun sebelumnya Rp30 juta menjadi Rp32 juta. Maka ini dibutuhkan waktu untuk menambah dalam perubahan anggaran keuangan (PAK). Alhamdulillah setelah (PAK) disahkan DPRD," kata Cak Eri.
Dia berharap, reward ini digunakan oleh para atlet untuk keperluan atau kepentingan yang bermanfaat, seperti meningkatkan kemampuan agar lebih berprestasi dalam kejuaraan olahraga.
Selama ini, Cak Eri selalu mengingatkan Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) agar selalu menghargai perjuangan atlet yang salah satunya diimplementasikan dalam bentuk bonus kepada atlet berprestasi.
Cak Eri juga memaparkan besar bonus yang diberikan kepada setiap atlet berprestasi dalam Porprov VII Jawa Timur tahun 2022. Untuk peraih emas mendapatkan bonus Rp32 juta, peraih medali perak Rp16 juta dan perunggu Rp8 juta.
"Totalnya ada sekitar 600-an atlet. Total anggaran (bonus) sekitar Rp17 miliar yang kita keluarkan," kata dia.
Cak Eri juga berpesan kepada para atlet agar tidak melihat besaran bonus yang diberikan oleh Pemkot Surabaya. Tapi bagaimana mereka bisa melihat upaya yang dilakukan Pemkot dalam menghargai orang yang bisa membawa nama besar Kota Pahlawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022