Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mempromosikan tenun ikat yang merupakan kain khas setempat kepada sutradara film, Hati Suhita yakni Archie Hekageri.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga mengajak Archie Hekageri melihat langsung kampung tenun ikat di Kota Kediri.

"Harapannya setelah datang ke sini, beliau bisa bercerita ke yang lainnya bahwa di Kota Kediri ada Kampung Tenun Ikat, lalu dibuat syuting tempatnya juga bagus," katanya di Kediri, Jumat.

Di tempat tersebut, wali kota dan Archie juga bisa langsung melihat cara pembuatan tenun sekaligus membeli produknya.

"Sebenarnya kami mau city branding untuk Kota Kediri. Jadi saya mengajak sutradara, pemain film untuk datang menikmati kampung tenun ikat ini. Siapa tahu mungkin mereka ada pandangan mau buat film di kampung tenun ikat ini," kata dia.

Wali Kota juga mengatakan jika ada tamu yang datang ke Kota Kediri rencananya juga akan mengajak mereka berkunjung ke kampung keren yang lain, misalnya Kampung Keren Pecut Kemasan dan beberapa tempat menarik lainnya.

Sementara itu, Pemkot Kediri giat mempromosikan tenun ikat, salah satunya melalui lomba desain motif tenun ikat sebagai upaya agar motif semakin beragam.

Pemkot juga menerbitkan buku tentang tenun ikat sebagai edukasi, sebab belum banyak orang yang memahami sejarah di balik wastra lokal ini.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari menjelaskan, buku ini penting sebab tenun ikat adalah warisan budaya. Masyarakat yang ingin memahami tentang sejarah tenun ini bisa mencari informasi yang sudah dibuat oleh pemkot.

"Tenun ikat Bandar Kidul ini adalah warisan budaya dan sejarah Kota Kediri yangsakral, sehingga dalam penyusunan literatur ini benar-benar harus digarap maksimal sebagai sumber edukasi masyarakat," ucap dia.

Buku tenun ikat ini juga dapat diunggah lewat elektronik buku "Menjalin harmoni, menjaga tradisi" secara gratis melalui tautan http://bit.ly/BukuTenunIkat2022.

Di Kota Kediri ada sekitar 14 orang perajin tenun ikat dan  26 unit usaha yang terkait dengan kerajinan itu dengan melibatkan sekitar 350 tenaga kerja lokal.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022