Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, segera menyelesaikan terkait dengan detail engineering design (DED) ruang terbuka hijau Alun-alun Kota Kediri, yang rencananya akan dibangun pada 2023.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan pembangunan ruang terbuka hijau alun-alun dilakukan sebagai upaya memberikan kenyamanan aktivitas masyarakat, terlebih lagi untuk anak-anak.
"Kami ingin mengembalikan fungsi alun-alun seperti sedia kala. Anak-anak bisa bermain di sana dan banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Kami menggandeng arsitek Andra Matin untuk mendesain ulang," katanya di Kediri, Rabu.
Wali Kota menambahkan usulan untuk mengubah wajah alun-alun Kota Kediri disampaikan warga sekitar saat acara dialog bertajuk "Kopi Tahu".
Masyarakat menginginkan alun-alun tidak bersekat. Masyarakat juga berharap semakin banyak ruang terbuka hijau di Kota Kediri.
"Kami siapkan menjadi public space yang layak. Memang alun-alun ini tidak luas tapi kami desain tanpa sekat dan sedikit miring untuk menutupi bangunan di sisi utara. Jadi bangunannya tidak menonjol dan kesannya kita punya alun-alun yang luas," kata dia.
Mas Abu, sapaan akrabnya, menambahkan untuk pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya sudah berjualan di area sekitar alun-alun Kediri, sudah disediakan tempat khusus.
Sementara itu, arsitek Andra Matin mengatakan untuk desain dari alun-alun Kota Kediri ini sesuai dengan konsep yang diminta yakni kembali ke fungsinya. Alun-alun dibuat tanpa pagar dan alasnya dibuat miring.
Lalu di sebelah utara akan ada bangunan untuk para PKL. Atap dari bangunan tersebut dibuat seperti gunung yang terinspirasi dari gunung di sekitar Kediri.
"Saya sangat berbahagia bisa sharing. Saya buat alun-alun ini seperti karpet yang menanjak. Kalau kita lihat rumput-rumput itu naik. Lalu pada bangunan yang disediakan untuk pedagang kaki lima atapnya akan dibuat seperti gunung. Semoga ini bisa jadi landmark bagi Kota Kediri," kata Andra.
Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri menganggarkan hingga Rp1,25 miliar untuk proses DED, yakni produk perencanaan (detail gambar kerja) rencana pembangunan alun-alun kota ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan pembangunan ruang terbuka hijau alun-alun dilakukan sebagai upaya memberikan kenyamanan aktivitas masyarakat, terlebih lagi untuk anak-anak.
"Kami ingin mengembalikan fungsi alun-alun seperti sedia kala. Anak-anak bisa bermain di sana dan banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Kami menggandeng arsitek Andra Matin untuk mendesain ulang," katanya di Kediri, Rabu.
Wali Kota menambahkan usulan untuk mengubah wajah alun-alun Kota Kediri disampaikan warga sekitar saat acara dialog bertajuk "Kopi Tahu".
Masyarakat menginginkan alun-alun tidak bersekat. Masyarakat juga berharap semakin banyak ruang terbuka hijau di Kota Kediri.
"Kami siapkan menjadi public space yang layak. Memang alun-alun ini tidak luas tapi kami desain tanpa sekat dan sedikit miring untuk menutupi bangunan di sisi utara. Jadi bangunannya tidak menonjol dan kesannya kita punya alun-alun yang luas," kata dia.
Mas Abu, sapaan akrabnya, menambahkan untuk pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya sudah berjualan di area sekitar alun-alun Kediri, sudah disediakan tempat khusus.
Sementara itu, arsitek Andra Matin mengatakan untuk desain dari alun-alun Kota Kediri ini sesuai dengan konsep yang diminta yakni kembali ke fungsinya. Alun-alun dibuat tanpa pagar dan alasnya dibuat miring.
Lalu di sebelah utara akan ada bangunan untuk para PKL. Atap dari bangunan tersebut dibuat seperti gunung yang terinspirasi dari gunung di sekitar Kediri.
"Saya sangat berbahagia bisa sharing. Saya buat alun-alun ini seperti karpet yang menanjak. Kalau kita lihat rumput-rumput itu naik. Lalu pada bangunan yang disediakan untuk pedagang kaki lima atapnya akan dibuat seperti gunung. Semoga ini bisa jadi landmark bagi Kota Kediri," kata Andra.
Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri menganggarkan hingga Rp1,25 miliar untuk proses DED, yakni produk perencanaan (detail gambar kerja) rencana pembangunan alun-alun kota ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022