Pemkab Banyuwangi melakukan vaksinasi rabies hewan peliharaan yang digolongkan sebagai hewan pembawa rabies dalam rangka memperingati Hari Rabies se-Dunia (World Rabies Day).
Terdapat 450 dosis vaksin rabies yang disiapkan baik untuk hewan peliharaan maupun liar, seperti seperti anjing, kucing, kera dan musang. Program ini dilaksanakan mulai 28 September 2022 hingga satu pekan ke depan di Rumah Sakit Hewan (RSH) Banyuwangi, dan di 11 pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di wilayah itu.
"Program ini telah rutin kami laksanakan tiap tahun. Kami tahu, rabies tidak hanya menular dari hewan ke hewan, tapi juga dari hewan ke manusia. Ini yang patut diwaspadai," ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Minggu.
Di Banyuwangi, menurut Ipuk, hingga saat ini memang belum ditemukan ada kasus rabies. Namun sebagai daerah yang menjadi pintu keluar masuk Jawa ke Bali dan sebaliknya.
Vaksinasi rabies, lanjut dia, sebagai upaya langkah-langkah pencegahan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto, pada tahun ini Dinas Petanian dan Pangan menyediakan 450 vaksin secara gratis yang diperuntukkan bagi hewan peliharaan, maupun hewan liar HPR.
"Kami juga mendapat dukungan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, kami dapat tambahan 400 vaksin. Ini masih terus kami distribusikan ke fasilitas kesehatan hewan untuk diberikan ke HPRm" ujar Nanang.
Sebelum dilakukan vaksinasi hewan-hewan tersebut akan di skrining kesehatannya untuk memastikan layak atau tidaknya mendapatkan vaksinasi di hari tersebut.
"Bagi yang dinyatakan layak, bisa langsung divaksin saat itu juga dan akan mendapatkan sertifikat vaksinasi rabies. Sementara bagi hewan yang sakit seperti demam atau cacingan, akan ditunda kemudian hari, menunggu hingga hewan tersebut sembuh," ujar dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Terdapat 450 dosis vaksin rabies yang disiapkan baik untuk hewan peliharaan maupun liar, seperti seperti anjing, kucing, kera dan musang. Program ini dilaksanakan mulai 28 September 2022 hingga satu pekan ke depan di Rumah Sakit Hewan (RSH) Banyuwangi, dan di 11 pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di wilayah itu.
"Program ini telah rutin kami laksanakan tiap tahun. Kami tahu, rabies tidak hanya menular dari hewan ke hewan, tapi juga dari hewan ke manusia. Ini yang patut diwaspadai," ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Minggu.
Di Banyuwangi, menurut Ipuk, hingga saat ini memang belum ditemukan ada kasus rabies. Namun sebagai daerah yang menjadi pintu keluar masuk Jawa ke Bali dan sebaliknya.
Vaksinasi rabies, lanjut dia, sebagai upaya langkah-langkah pencegahan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto, pada tahun ini Dinas Petanian dan Pangan menyediakan 450 vaksin secara gratis yang diperuntukkan bagi hewan peliharaan, maupun hewan liar HPR.
"Kami juga mendapat dukungan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, kami dapat tambahan 400 vaksin. Ini masih terus kami distribusikan ke fasilitas kesehatan hewan untuk diberikan ke HPRm" ujar Nanang.
Sebelum dilakukan vaksinasi hewan-hewan tersebut akan di skrining kesehatannya untuk memastikan layak atau tidaknya mendapatkan vaksinasi di hari tersebut.
"Bagi yang dinyatakan layak, bisa langsung divaksin saat itu juga dan akan mendapatkan sertifikat vaksinasi rabies. Sementara bagi hewan yang sakit seperti demam atau cacingan, akan ditunda kemudian hari, menunggu hingga hewan tersebut sembuh," ujar dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022