Pemerintah Kabupaten Sampang membangun jalan lingkar selatan (JLS) guna memperluas akses ekonomi daerah dan memperlancar arus transportasi angkutan barang dan orang.
Bupati Sampang Slamet Junaidi di Sampang, Kamis, mengatakan total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp204,5 miliar bersumber dari dana pinjaman modal pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
"Saat ini pengerjaannya sudah mencapai 70 persen dan pembangunannya ditargetkan selesai pada akhir Desember 2022," katanya.
JLS dibangun sepanjang 7,4 kilometer membentang ke arah barat laut dengan lebar jalan 12 meter, termasuk jembatan layang dengan ketinggian maksimal 10 meter.
Pembangunan JLS melintasi tiga desa dan satu kelurahan, yaitu Desa Aeng Sareh, Kampung Kesenih Kelurahan Karang Dalam Kota Sampang, Desa Patarongan, Kampung Kaseran Desa Pangongsean Kecamatan Torjun.
Akses jalur tersebut diperuntukkan bagi kendaraan berat dengan tujuan utama mengurangi beban jalan kendaraan truk yang masuk ke jantung kota.
"Jadi, selain untuk mengarahkan arus kendaraan angkutan berat, pembangunan JLS ini juga dimaksudkan untuk melebarkan kegiatan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Nilai kontrak pengerjaan proyek sebesar sebesar Rp199,7 miliar selama pengerjaan 371 hari mulai 16 Desember 2021 hingga 21 Desember 2022.
Bupati lebih lanjut menjelaskan melalui pembangunan JLS ini, maka nantinya akan memiliki dampak lanjutan pada pengembangan ekonomi warga, khususnya pada sektor usaha mikro.
"Jika JLS ini selesai dan beroperasi, maka ekonomi di bagian selatan Kota Sampang ini juga bisa lebih hidup," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati Sampang Slamet Junaidi di Sampang, Kamis, mengatakan total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp204,5 miliar bersumber dari dana pinjaman modal pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
"Saat ini pengerjaannya sudah mencapai 70 persen dan pembangunannya ditargetkan selesai pada akhir Desember 2022," katanya.
JLS dibangun sepanjang 7,4 kilometer membentang ke arah barat laut dengan lebar jalan 12 meter, termasuk jembatan layang dengan ketinggian maksimal 10 meter.
Pembangunan JLS melintasi tiga desa dan satu kelurahan, yaitu Desa Aeng Sareh, Kampung Kesenih Kelurahan Karang Dalam Kota Sampang, Desa Patarongan, Kampung Kaseran Desa Pangongsean Kecamatan Torjun.
Akses jalur tersebut diperuntukkan bagi kendaraan berat dengan tujuan utama mengurangi beban jalan kendaraan truk yang masuk ke jantung kota.
"Jadi, selain untuk mengarahkan arus kendaraan angkutan berat, pembangunan JLS ini juga dimaksudkan untuk melebarkan kegiatan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Nilai kontrak pengerjaan proyek sebesar sebesar Rp199,7 miliar selama pengerjaan 371 hari mulai 16 Desember 2021 hingga 21 Desember 2022.
Bupati lebih lanjut menjelaskan melalui pembangunan JLS ini, maka nantinya akan memiliki dampak lanjutan pada pengembangan ekonomi warga, khususnya pada sektor usaha mikro.
"Jika JLS ini selesai dan beroperasi, maka ekonomi di bagian selatan Kota Sampang ini juga bisa lebih hidup," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022