Kepolisian Resor Situbondo mengasistensi beberapa desa yang akan melaksanakan pemilihan kepala desa (pilkades) dan termasuk dalam kategori rawan terjadi konflik.

"Kami mengasistensi dan silaturahim bersama dengan para calon kepala desa, panitia pilkades, Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) beserta camat dan Danramil, ini bagian dari cara kami untuk menetralkan suasana agar tetap kondusif," ujar Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya, Kamis.

Asistensi salah satunya dilakukan di Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, yang termasuk kategori rawan konflik pada pelaksanaan Pilkades serentak 6 Oktober mendatang.

Ia menjelaskan, menjelang pilkades banyak kemungkinan yang akan terjadi menyangkut kondusivitas wilayah, karena berbagai provokasi dilakukan oleh masing-masing tim sukses dengan tujuan meraup suara.

Kapolres Andi juga menegaskan kegiatan ini dilakukan guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan tetap terjaga.

"Kami ingin mendengar langsung keluhan dari bawah. Kalau ada masalah kami carikan solusi bersama," ujarnya.

Perwira menengah Polri tersebut berpesan kepada seluruh calon kepala desa, simpatisan, pendukung, dan masyarakat untuk menjaga kamtibmas agar tidak ada aksi mobilisasi massa seperti konvoi dan pawai, provokasi atau informasi hoaks dan juga perbuatan melanggar aturan.

"Waspada informasi hoaks dan provokasi. Laporkan kepada panitia atau petugas pengamanan apabila menemukan hal-hal yang mengganggu kondusivitas," katanya.

Ada tiga desa dengan kategori sangat rawan karena punya sejarah buruk dalam setiap penyelenggaraan pilkades, yakni Desa Selomukti (Kecamatan Mlandingan), Desa Kilensari (Kecamatan Panarukan), dan Desa Klampokan (Kecamatan Panji).

"Kami akan berikan pengamanan khusus bagi desa yang masuk kategori sangat rawan dan rawan," tutur dia.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022