Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menyampaikan anggaran bantuan sosial (bansos) dampak kenaikan harga bahan bakar minyak di daerah setempat mencapai Rp8,9 miliar.

"Anggaran bansos dampak kenaikan harga BBM tersebut, disepakati dalam APBD Perubahan 2022 yang disahkan beberapa waktu lalu. APBD-P yang disahkan itu sebesar Rp10,6 triliun atau bertambah Rp200 miliar dari APBD sebelumnya sebesar Rp10,4 triliun," ujarnya di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, tambahan kekuatan APBD Surabaya tersebut, di antaranya menyentuh dampak sosial ekonomi masyarakat terhadap kenaikan harga BBM.

Terkait dengan adanya dampak kenaikan harga BBM, APBD-P memberikan anggaran sekitar Rp8,9 miliar yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak.

Reni menjelaskan kelompok penerima bansos akibat kenaikan harga BBM tersebut, di antaranya pengemudi ojek daring dan nelayan. "Kami sudah konfirmasi ke Dinas Sosial, dan mereka menyampaikan sudah mempunyai data para penerima bantuan tersebut," ujar dia.

Dia menambahkan DPRD Surabaya mendorong agar bantuan tersebut segera direalisasikan. "Paling tidak bulan depan sudah bisa dicairkan," katanya.

Lebih lanjut, Reni mengatakan selain plot anggaran untuk bantuan sosial dampak kenaikan harga BBM, APBD-P 2022 juga untuk menambah kuota beasiswa Pemuda Tangguh, baik di tingkat Perguruan Tinggi maupun SMA/SMK.

"Kuota penerima beasiswa Pemuda Tangguh ditambah 1.000 orang," ujarnya.

Selain itu, anggaran APBD-P juga menyentuh penyediaan sarana dan prasarana Kader Surabaya Hebat (KSH) sebesar Rp13 miliar dan Bunda PAUD senilai Rp5,8 miliar.

"Pengadaan sarana dan prasarana ini kami dorong supaya bisa memberdayakan UMKM," tutur dia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022