Dharma Wanita Persatuan (DWP) pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, meluncurkan kantin kejujuran di kantor disdik setempat, sebagai upaya untuk mendidik perilaku jujur bagi para pegawai dan pejabat di institusi itu.
"Disdik sebagai institusi yang menangani di bidang pendidikan harus menjadi promotor bagi semua pihak dalam mengkampanyekan kejujuran dan praktik antikorupsi," kata Ketua DWP Disdik Sumenep Diah Suryani Agus di Sumenep, Kamis.
Ia berharap, kantin kejujuran di kantor Disdik Sumenep itu akan menjadi media latihan sekaligus komitmen bagi para pegawai untuk berbuat jujur.
Sebab, menurut Diah, kejujuran tidak cukup hanya disampaikan, akan tetapi harus dipraktikkan, sehingga bisa ditiru oleh semua elemen masyarakat.
"Mengapa kantin kejujuran ini harus dimulai dari disdik dan mengapa harus para istri yang menjadi penggerak? karena disdik merupakan lembaga dan mengurusi pendidikan, dan istri adalah pendamping suami yang memiliki pengaruh atas perilaku suaminya," tutur dia.
Ia berharap, melalui peluncuran kantin kejujuran itu, maka nantinya kantin kejujuran bisa menyebar di berbagai sekolah di berbagai tingkatan di Kabupaten Sumenep, sehingga kejujuran bukan hanya sebatas seruan moral, akan tetapi bisa langsung dipraktikkan.
Ketua DWP Disdik Sumenep Diah Suryani Agus lebih lanjut menjelaskan, selain mengusung misi mempraktikkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari dan mencegah praktik korupsi, peluncuran kantin kejujuran itu juga mengusung misi ekonomi.
Diah menjelaskan, dengan adanya kantin itu, setidaknya bisa mengembangkan usaha lembaga dengan cara legal dan tidak melanggar hukum.
Para karyawan juga tidak perlu keluar kantor untuk membeli makanan dan minuman, karena sudah tersedia di kantin kejujuran tersebut.
"Jadi, pembeli membayar sesuai dengan harga yang tertera. Teh botol sekian, air mineral sekian, dan kami juga menyediakan tempat menaruh uang," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Disdik sebagai institusi yang menangani di bidang pendidikan harus menjadi promotor bagi semua pihak dalam mengkampanyekan kejujuran dan praktik antikorupsi," kata Ketua DWP Disdik Sumenep Diah Suryani Agus di Sumenep, Kamis.
Ia berharap, kantin kejujuran di kantor Disdik Sumenep itu akan menjadi media latihan sekaligus komitmen bagi para pegawai untuk berbuat jujur.
Sebab, menurut Diah, kejujuran tidak cukup hanya disampaikan, akan tetapi harus dipraktikkan, sehingga bisa ditiru oleh semua elemen masyarakat.
"Mengapa kantin kejujuran ini harus dimulai dari disdik dan mengapa harus para istri yang menjadi penggerak? karena disdik merupakan lembaga dan mengurusi pendidikan, dan istri adalah pendamping suami yang memiliki pengaruh atas perilaku suaminya," tutur dia.
Ia berharap, melalui peluncuran kantin kejujuran itu, maka nantinya kantin kejujuran bisa menyebar di berbagai sekolah di berbagai tingkatan di Kabupaten Sumenep, sehingga kejujuran bukan hanya sebatas seruan moral, akan tetapi bisa langsung dipraktikkan.
Ketua DWP Disdik Sumenep Diah Suryani Agus lebih lanjut menjelaskan, selain mengusung misi mempraktikkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari dan mencegah praktik korupsi, peluncuran kantin kejujuran itu juga mengusung misi ekonomi.
Diah menjelaskan, dengan adanya kantin itu, setidaknya bisa mengembangkan usaha lembaga dengan cara legal dan tidak melanggar hukum.
Para karyawan juga tidak perlu keluar kantor untuk membeli makanan dan minuman, karena sudah tersedia di kantin kejujuran tersebut.
"Jadi, pembeli membayar sesuai dengan harga yang tertera. Teh botol sekian, air mineral sekian, dan kami juga menyediakan tempat menaruh uang," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022