Seniman Ludruk Cak Kartolo mengenang perjalanan saat berproses bersama Sang Legenda Ludruk, Cak Sapari dalam berbagai lakon ludruk di Kota Surabaya, Jatim, sebelum akhirnya tutup usia pada Kamis dini hari.

Cak Kartolo yang merupakan tokoh duet Cak Sapari dalam lakon atau pementasan ludruk, mengaku kehilangan dengan kepergian sahabatnya itu.

Menurut dia, kenangan yang paling berkesan adalah bisa berduet dengan Cak Sapari saat tampil di luar Provinsi Jawa Timur.

"Seperti di Lombok, Bontang, atau Batam, itu kenangan banyak. Saya merasa kehilangan saat Cak Sapari berpulang karena dipanggung sudah cocok duet bersama-bersama," kata Cak Kartolo saat takziyah rumah duka almarhum Cak Sapari di rumahnya, Jalan Simo Mulyo Baru, Kota Surabaya, Kamis. 

Bagi Cak Kartolo, Cak Sapari adalah sahabat yang cukup pendiam. Dia mengenal sahabatnya itu sejak tahun 1980, ketika bertemu di lokasi rekaman kaset Nirwana. 

Bahkan, kata dia, menjelang tutup usia, Grup Ludruk Kartolo Cs masih berproses bersama di film layar lebar Lara Ati yang disutradarai langsung oleh Bayu Skak. 

Mengenai tawaran Wali Kota Surabaya menggelar kegiatan seni dan budaya dengan tajuk "Mengenang Cak Sapari", Cak Kartolo mengapresiasi keinginan tersebut. 

"Monggo (silakan) kalau Pak Wali Kota yang ngajak (main ludruk), saya merespons baik. Iya nanti bisa menggelar ludruk gabungan dengan teman-teman yang lain," kata dia.

Senada dengan sang suami, Ning Tini istri Cak Kartolo juga merasa kehilangan dengan kepergian Cak Sapari. Dia pun berharap para generasi muda bisa meneruskan cita-cita Cak Sapari untuk melestarikan kesenian ludruk. 

"Merasa kehilangan sekali, kami sudah berkumpul sejak tahun 1980 dan sudah berproses bersama. Saya harap generasi muda bisa meneruskan cita-citanya Cak Sapari, mudah-mudahan bisa lanjut dan melestarikan seni budaya ludruk di Surabaya dan Jawa Timur," kata Ning Tini yang sekaligus anggota Grup Ludruk Kartolo Cs. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, pihaknya akan menyiapkan gelaran atau kegiatan seni dan budaya bertajuk "Mengenang Cak Sapari".

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022