Kemiskinan ekstrem di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tahun ini berhasil ditekan dan turun hingga sekitar 67 persen dari jumlah masyarakat miskin ekstrem sekitar 18 ribu menjadi 6 ribu jiwa.

Badan Pusat Statistik (BPS) Situbondo mencatat, jumlah kemiskinan ekstrem (kerak) di Kabupaten Situbondo 2,65 persen dari jumlah kemiskinan umum sekitar 12 persen dari jumlah penduduk setempat sekitar 700 ribu jiwa.

"Jadi, kemiskinan ekstrem itu istilahnya 'kerak-nya', yakni 2,65 persen dari jumlah kemiskinan umum. Dari 2,65 persen kemiskinan ekstrem di Situbondo  turun menjadi 0,87 persen, dan tinggal mengurangi persen poinnya. Sehingga kemiskinan ekstrem berhasil dipangkas 67 persen," kata Kepala BPS Situbondo, Bagas Susilo di Situbondo, Senin.

Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi menjelaskan, turunnya jumlah kemiskinan ektsrem 67 persen persen dari 18 ribu menjadi 6 ribu jiwa, ini tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Tulungagung.

"Saya sudah minta datanya ke BPS nanti takut salah menyampaikan. Alhamdulillah, setahun ini bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem 67 persen," kata dia.

Menurut dia, pencapaian penurunan angka kemiskinan ekstrem ini tentu tidak lepas dari berbagai program Pemkab Situbondo yang tepat sasaran, seperti pembangunan rumah layak huni (Birulah) dan jambanisasi, serta bantuan tunai maupun nontunai yang diberikan kepada masyarakat.

"Penurunan angka kemiskinan ekstrem 67 persen ini sudah melampaui target Presiden hingga 2024, yaitu harus menjadi 1 persen jumlah kemiskinan ekstrem," ujar dia. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022