Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya memastikan geomembran telah terpasang 100 persen di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Benowo, Kota Pahlawan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Jumat, mengatakan, berbagai upaya telah dilakukannya untuk meminimalkan bau sampah di kawasan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjelang Kualifikasi Piala Asia U-20 pada 14-18 September 2022.
"Kami memastikan pengelola PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo sudah 100 persen memasang geomembran," ujar Hebi.
Selain itu, lanjut dia, juga sudah menambah methan capture, menyemprot sampah baru dengan bakteri mikroorganisme, Bahkan, kata dia, DLH juga menanam ribuan pohon di sekeliling tumpukan sampah di TPA Benowo.
"Bahkan, kami juga sudah bekerja sama dengan pihak ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) untuk memastikan bahwa di GBT itu tidak bau sampah lagi," kata Hebi.
Menurut dia, pihak ITS sudah mengecek di sembilan titik yang dinilai paling rawan bau, dan hasilnya hanya ada satu titik yang masih tercium bau, yaitu di dekat pintu masuk TPA.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, kata dia, ternyata bau tersebut berasal dari ceceran lindi.
"Makanya, nanti setiap hari kami akan semprot kawasan itu. Alhamdulillah setelah kami tes lagi sudah tidak bau," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Jumat, mengatakan, berbagai upaya telah dilakukannya untuk meminimalkan bau sampah di kawasan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjelang Kualifikasi Piala Asia U-20 pada 14-18 September 2022.
"Kami memastikan pengelola PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo sudah 100 persen memasang geomembran," ujar Hebi.
Selain itu, lanjut dia, juga sudah menambah methan capture, menyemprot sampah baru dengan bakteri mikroorganisme, Bahkan, kata dia, DLH juga menanam ribuan pohon di sekeliling tumpukan sampah di TPA Benowo.
"Bahkan, kami juga sudah bekerja sama dengan pihak ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) untuk memastikan bahwa di GBT itu tidak bau sampah lagi," kata Hebi.
Menurut dia, pihak ITS sudah mengecek di sembilan titik yang dinilai paling rawan bau, dan hasilnya hanya ada satu titik yang masih tercium bau, yaitu di dekat pintu masuk TPA.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, kata dia, ternyata bau tersebut berasal dari ceceran lindi.
"Makanya, nanti setiap hari kami akan semprot kawasan itu. Alhamdulillah setelah kami tes lagi sudah tidak bau," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022