Pemerintah Kabupaten Kediri menyiapkan subsidi hingga Rp100 miliar untuk masyarakat yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk mencegah inflasi daerah.

"Kami akan mensubsidi kebutuhan BBM yang digunakan oleh transportasi umum yang mengangkut bahan-bahan pokok," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, Selasa.

Pihaknya menyiapkan beberapa program, salah satunya akan memberikan subsidi kepada pekerja transportasi umum yang mengangkut bahan-bahan pokok.

Dari dana subsidi Rp17 miliar disediakan untuk program, ditambah dengan alokasi untuk bantuan langsung tunai (BLT) BBM sebesar Rp73 miliar dengan sasaran 91 ribu penerima manfaat.

"Kurang lebih pemkab mengalokasikan Rp100 miliar untuk penanggulangan inflasi daerah," kata dia.

Selain bantuan untuk transportasi umum pengangkut kebutuhan pokok dan BLT tersebut, pihaknya juga mengambil langkah strategis lain seperti membuka lebar lapangan pekerjaan, termasuk melalui padat karya di lingkup desa.

Di samping itu, bupati tersebut juga meminta kepada Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopusmik) Kabupaten Kediri untuk mengambil langkah nyata guna mencegah terjadinya inflasi di daerahnya.

Mas Dhito, sapaan akrabnya, menargetkan penyaluran subsidi disalurkan mulai 15 September 2022 kepada masyarakat sesuai dengan data yang sudah masuk ke pemkab.

"Saya minta setiap SKPD untuk menyusun program kegiatan. 15 September 2022 sudah mulai pencairan," kata Bupati.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk bekerja dengan hati dan cepat. Bahkan, pihaknya meminta agar jajarannya tidak mengenal hari libur untuk mencegah inflasi ini.

"Waktu kami hanya 10 hari kerja. Dan saya minta kepada seluruh SKPD untuk tidak mengenal hari libur," kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022