Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyambut baik upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memetakan titik-titik aktivitas bisnis yang berpotensi menimbulkan korupsi di provinsi ini.

"Ini adalah langkah maju KPK dalam mendukung terciptanya iklim usaha yang bersih dan sehat," kata Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya, Jumat.

Adik berharap para pengusaha bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengungkapkan hal-hal yang dinilai berpotensi terjadinya tindak korupsi dalam aktivitas bisnis.

Menurut dia, sejauh ini masih banyak hal yang perlu diperbaiki demi terciptanya iklim usaha sehat dan bersih.

Kepala Satuan Tugas I Anti-Korupsi Badan Usaha (AKBU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Teguh Widodo sebelumnya melakukan koordinasi dengan Kadin Jawa Timur beserta sejumlah pengusaha dan asosiasi kepelabuhanan di Graha Kadin Jatim Surabaya.

Teguh mengatakan Tim Satgas 1 AKBU memiliki tugas untuk memetakan titik-titik rawan korupsi yang terjadi saat aktivitas bisnis dijalankan.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya melakukan dialog dengan sejumlah pengusaha di berbagai wilayah, termasuk di Jatim.

"Kami ingin menggali permasalahan-permasalahan yang berpotensi terjadinya korupsi sehingga menyebabkan pengusaha terpaksa menyuap atau mengeluarkan dana lebih. Nah, ini yang kami cari," ujarnya.

Teguh berharap kali ini pengusaha mau membuka dan berterus terang mana saja titik rawan korupsi yang mereka temukan.

"Kalau ada, diungkapkan saja agar kami bisa mencarikan solusi. Jika terkait dengan sistem maka sistem yang diperbaiki, kalau dari sisi regulasi, maka regulasi yang diperbaiki. Kami ingin mendengarkan keluhan pengusaha di mana pengusaha terpaksa harus menyuap dan harapan pengusaha seperti apa," kata dia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022