Sebanyak 41 orang peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I angkatan ke-53 menyampaikan policy brief kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy di Jakarta.
"Penyampaian policy brief merupakan tahap akhir dari masa PKN," kata Ketua Kelas PKN I angkatan ke-53 Aries Agung Paewai melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Selasa.
Aries mengungkapkan policy brief yang disampaikan adalah usulan agar zona kebudayaan menjadi salah satu instrumen dalam penilaian reformasi birokrasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
“Peserta PKN I angkatan ke-53 mengharapkan Kemenko PMK untuk menjadi koordinator penyiapan zona kebudayaan. Harapannya setiap instansi pemerintah maupun satuan pendidikan dapat mengedepankan strategi kebudayaan dalam merumuskan kebijakan publik di instansi masing-masing,” ujarnya.
Aries menandaskan rekomendasi terkait zona kebudayaan ini diusung lantaran masih belum masuk dalam kebijakan prioritas pemerintah. Di sisi lain, perlindungan, pemanfaatan dan pembinaan budaya belum dikelola secara terpadu oleh lintas stakeholder.
"Baik pemerintah maupun di masyarakat masih belum melihat budaya sebagai sesuatu yang begitu penting sehingga ketahanan sosial budaya juga belum terlaksana secara optimal," ucapnya.
Menerima policy brief tersebut, Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasinya atas perhatian para peserta PKN I angkatan ke-53 yang begitu tinggi terhadap pengembangan kebudayaan di Indonesia.
"Semoga ini dapat menjadi perhatian yang baik bagi pemerintah untuk meningkatkan integrasi bangsa dengan memperkuat basis kebudayaan di masyarakat yang ditanamkan sejak dini hingga di lingkungan instansi pemerintahan," katanya.
Menurutnya, salah satu implementasi yang bisa dilaksanakan oleh instansi pemerintah maupun satuan pendidikan ialah penggunaan pakaian khas adat pada hari-hari tertentu. Selain itu, upaya menggali dan mengenali potensi budaya di setiap momentum resmi.
"Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memperkuat integrasi bangsa dengan sendi-sendi budaya bangsa kita yang sangat beraneka ragam," tuturnya.
Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) Dr. Basseng mengatakan policy brief yang disampaikan kepada Menko Muhadjir Effendy selaras dengan tema PKN I, yaitu Strategi Kebudayaan dalam Memperkuat Integrasi Bangsa.
"Saat ini gelombang perubahan begitu dahsyat diiringi hadirnya budaya asing yang tidak kompatibel dengan budaya bangsa sehingga berpotensi pada terciptanya disintegrasi dan keterbelahan budaya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022