Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, meminta pengembang perumahan segera melengkapi fasilitas prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) sesuai dengan ketentuan yang ada.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Kediri Hadi Wahjono, Kamis mengemukakan pengembang perumahan memang berkewajiban menyediakan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) tersebut.
"Berdasarkan regulasi perda, pengembang perumahan harus menyerahkan PSU pada Pemerintah Kota Kediri. Penyerahan PSU ini sangat penting, agar program-program pembangunan infrastruktur seperti Prodamas dan lainnya bisa masuk ke lingkungan perumahan," katanya di Kediri.
Lebih lanjut, Hadi dalam kegiatan Kediri Property Expo 2022 tersebut mengatakan di Kota Kediri saat ini terdapat 66 perumahan yang tercatat perizinannya. Dari jumlah itu, baru 27 perumahan yang menyerahkan PSU, 18 perumahan masih proses verifikasi, sedangkan sisanya (21 perumahan) belum mengajukan PSU.
"Saya minta semua pengembang perumahan yang berinvestasi di Kota Kediri untuk tertib perizinan dan segera menyerahkan PSU-nya agar kami bisa memberikan layanan dengan optimal," kata dia.
Pemkot Kediri juga mendukung kegiatan Kediri Property Expo tersebut. Kegiatan itu tentunya sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Selain itu, kegiatan ini juga bisa mendukung pertumbuhan sektor properti di Kota Kediri. Masyarakat banyak yang berminat mempunyai properti di Kota Kediri.
Ia menambahkan pertumbuhan sektor properti tahun ini yang terus bergerak positif, apalagi dengan adanya jalan tol dan bandara yang membuat properti masih layak dijadikan pilihan investasi yang sangat menjanjikan di Kediri.
"Potensi ini tak luput dari perhatian Pemkot Kediri dan Kadin Kota Kediri. Atas pertimbangan itulah, Kediri Properti Expo ini digelar untuk pertama kalinya di Kota Kediri," kata dia.
Ia juga berharap masyarakat dapat menangkap peluang sektor properti di Kota Kediri. Pemkot Kediri juga telah menetapkan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), yang sebagian wilayahnya memang diperuntukkan sebagai kawasan perumahan dan pemukiman.
Pihaknya berharap ke depan kerja sama antara pemerintah, Kadin Kota Kediri dan seluruh stakeholder, khususnya pengembang dan perbankan bisa berjalan semakin baik sehingga mampu menjawab tantangan penyediaan perumahan. Khususnya dalam pemanfaatan subsidi pemerintah serta pemenuhan rumah yang berkualitas bagi masyarakat.
"Kerja sama antar semua stakeholder sangatlah penting dalam mensukseskan pemulihan perekonomian. Saya berharap kerjasama ini dapat selalu dijaga dengan baik agar berdampak baik juga untuk masyarakat," kata dia.
Kegiatan Kediri Property Expo tersebut digelar di Atrium Kediri Town Square, 10 Agustus 2022 hingga 14 Agustus 2022;
Terdapat 13 developer yang mengikut Kediri Property Expo 2022 yaitu Kediri Family Recidence, Argo Wilis Recidence, PT. Perum Perkasa Jaya, PT. Bumi Makmur Langgeng Mulyo, ART Home Kediri, Dhoho Airport Village, Dhaha Jaya Property, PT. Sari Bumi Buana, PT. Karya Jati Kediri, Podo Rukun Group, TritanHub, Kyo Society dan PT. Tunas Indra Nuansa Mulia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Kediri Hadi Wahjono, Kamis mengemukakan pengembang perumahan memang berkewajiban menyediakan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) tersebut.
"Berdasarkan regulasi perda, pengembang perumahan harus menyerahkan PSU pada Pemerintah Kota Kediri. Penyerahan PSU ini sangat penting, agar program-program pembangunan infrastruktur seperti Prodamas dan lainnya bisa masuk ke lingkungan perumahan," katanya di Kediri.
Lebih lanjut, Hadi dalam kegiatan Kediri Property Expo 2022 tersebut mengatakan di Kota Kediri saat ini terdapat 66 perumahan yang tercatat perizinannya. Dari jumlah itu, baru 27 perumahan yang menyerahkan PSU, 18 perumahan masih proses verifikasi, sedangkan sisanya (21 perumahan) belum mengajukan PSU.
"Saya minta semua pengembang perumahan yang berinvestasi di Kota Kediri untuk tertib perizinan dan segera menyerahkan PSU-nya agar kami bisa memberikan layanan dengan optimal," kata dia.
Pemkot Kediri juga mendukung kegiatan Kediri Property Expo tersebut. Kegiatan itu tentunya sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Selain itu, kegiatan ini juga bisa mendukung pertumbuhan sektor properti di Kota Kediri. Masyarakat banyak yang berminat mempunyai properti di Kota Kediri.
Ia menambahkan pertumbuhan sektor properti tahun ini yang terus bergerak positif, apalagi dengan adanya jalan tol dan bandara yang membuat properti masih layak dijadikan pilihan investasi yang sangat menjanjikan di Kediri.
"Potensi ini tak luput dari perhatian Pemkot Kediri dan Kadin Kota Kediri. Atas pertimbangan itulah, Kediri Properti Expo ini digelar untuk pertama kalinya di Kota Kediri," kata dia.
Ia juga berharap masyarakat dapat menangkap peluang sektor properti di Kota Kediri. Pemkot Kediri juga telah menetapkan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), yang sebagian wilayahnya memang diperuntukkan sebagai kawasan perumahan dan pemukiman.
Pihaknya berharap ke depan kerja sama antara pemerintah, Kadin Kota Kediri dan seluruh stakeholder, khususnya pengembang dan perbankan bisa berjalan semakin baik sehingga mampu menjawab tantangan penyediaan perumahan. Khususnya dalam pemanfaatan subsidi pemerintah serta pemenuhan rumah yang berkualitas bagi masyarakat.
"Kerja sama antar semua stakeholder sangatlah penting dalam mensukseskan pemulihan perekonomian. Saya berharap kerjasama ini dapat selalu dijaga dengan baik agar berdampak baik juga untuk masyarakat," kata dia.
Kegiatan Kediri Property Expo tersebut digelar di Atrium Kediri Town Square, 10 Agustus 2022 hingga 14 Agustus 2022;
Terdapat 13 developer yang mengikut Kediri Property Expo 2022 yaitu Kediri Family Recidence, Argo Wilis Recidence, PT. Perum Perkasa Jaya, PT. Bumi Makmur Langgeng Mulyo, ART Home Kediri, Dhoho Airport Village, Dhaha Jaya Property, PT. Sari Bumi Buana, PT. Karya Jati Kediri, Podo Rukun Group, TritanHub, Kyo Society dan PT. Tunas Indra Nuansa Mulia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022