Petani, pengusaha, ulama dan perwakilan pemerintah membentuk organisasi yang diberi nama 'Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Se-Madura/P4TM' menjelang musim panen tembakau 2022 ini guna memfasilitasi kepentingan para pihak di Pulau Garam tersebut.

"Lahirnya organisasi ini atas kegelisahan para petani tembakau Madura selama ini. Banyak petani yang mengeluh terhadap ulama dan terhadap tokoh masyarakat lainnya bahwa petani tembakau selalu merugi sehingga mereka meminta ulama turut serta memperjuangkan nasib mereka," kata Ketua P4TM Khairul Umam seusai pertemuan dengan perwakilan petani, pengusaha, dan ulama di Pamekasan, Jawa Timur, Jumat.

Menurut Haji Her (sapaan karib Khairul Umam), P4TM akan menjadi wadah koordinasi lintas elemen di Pulau Madura dalam bidang tata niaga dan budi daya tembakau.

Melalui pembentukan paguyuban ini, diharapkan koordinasi kepentingan petani, pengusaha, pemerintah dan ulama sebagai mediator akan terwadahi dengan baik.

"Sebab, berdasarkan diskusi rutin yang kami gelar selama ini, yang menyebabkan terjadinya kesenjangan antara petani, dan pedagang tembakau, karena keinginan pedagang dan petani soal kualitas dan proses budidaya tembakau tidak seirama," kata dia.

Jika petani mengetahui keinginan pengusaha, dan begitu pula pengusaha memahami kondisi dan nilai ekonomi dari produksi budidaya tembakau, maka pedagang tidak akan membeli tembakau di bawah nilai standar produksi.

"Kami yakin dengan membentuk paguyuban yang melibatkan semua elemen ini, maka semua pihak pada akhirnya akan undang, baik petani, ataupun pedagang, dan ekonomi masyarakat Madura tentu akan lebih hidup," kata dia.

Haji Khairul Umam dan para pengurus P4TM lainnya yakin, melalui wadah paguyuban sebagai pusat koordinasi maka petani kembali akan kembali bisa meraih kejayaan sebagaimana dulu.

"Bagi masyarakat Madura, tembakau ini dulu merupakan 'daun emas'. Kami yakin melalui wadah ini, nilai ekonomi tembakau akan lebih baik lagi," kata dia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan (DKPPP) Pemkab Pamekasan Ajib Abdullah menyatakan, terbentuknya paguyuban petani dan pedagang tembakau yang didukung ulama serta pemkab se-Madura itu, akan memberikan harapan baru bagi masa depan ekonomi masyarakat petani tembakau.

"Kerja sama antara petani dengan pengusaha selama ini memang sudah berjalan, yakni berupa pola kemitraan akan tetapi terbatas. Melalui paguyuban yang melibatkan petani, dan pengusaha se-Madura ini, maka cakupan dan dampaknya tentu akan lebih luas," kata dia.

Ajib menuturkan, pada pola kemitraan yang terlaksana selama ini, pengusaha menetapkan kriteria tembakau yang diinginkan, dan petani mengikuti arahan pola tanam sesuai keinginan pengusaha.

Pada pola kemitraan, semua tembakau hasil produksi petani dibeli langsung oleh pengusaha dan pabrikan dengan harga memuaskan.

"P4TM kami yakin bisa memfasilitasi hal itu, sehingga semua pihak sama-sama diuntungkan. Petani untung, karena tembakau mereka dibeli oleh pengusaha dengan harga layak, sedangkan pengusaha merasa tembakau hasil produksi petani memang sesuai keinginan dan kebutuhan paberikan," kata dia.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022