Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, kembali mendistribusikan sebanyak 500 dosis vaksin PMK tahap dua yang akan diberikan ke ternak di kota ini sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Kami menerima 500 dosis vaksin lagi, untuk itu kami lakukan perluasan dengan menyuntikkan vaksin ke sapi sehat yang baru. Metode vaksinasi kita lakukan dengan jemput bola atau menerjunkan tim medis untuk mendatangi kandang ternak yang sudah kita data," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri Moh. Ridwan di Kediri, Selasa.

Pihaknya juga intensif melakukan koordinasi dengan anggota TNI serta tim penyuluh untuk melakukan pendataan sapi sehat yang siap divaksin.

Pada vaksinasi PMK tahap dua ini, DKPP Kota Kediri telah menyiapkan tim medis sebanyak delapan orang yang terdiri dari enam dokter hewan dan dua paramedik. Rata-rata tim medis bisa menyuntikkan 100 dosis vaksin per hari untuk ternak.

Ia juga menambahkan ada perbedaan dalam pemberian vaksin PMK tahap pertama dan kedua ini. Pada tahap kedua, tim medis memberikan tanda ke sapi sehingga bisa diketahui bahwa ternak tersebut sudah diberi vaksin.

"Ada sedikit perbedaan dari vaksinasi tahap pertama dan tahap dua ini. Pada tahap dua kami lakukan penandaan atau eartag pada sapi-sapi yang telah divaksin. Tentu ini juga membutuhkan waktu sedikit lebih lama dari tahap sebelumnya, namun kami targetkan per hari bisa menyuntikkan 100 dosis vaksin ke sapi," kata dia.

Sementara itu, data dari DKPP Kota Kediri terdapat sebanyak 3.700 ekor sapi yang ada di Kota Kediri. Untuk menyelesaikan vaksinasi PMK ke semua sapi di Kota Kediri, DKPP menargetkan 500 dosis per tahap.

"Per tahap vaksinasi, kami targetkan 500 dosis. Setelah vaksin habis, kami mengambil 500 dosis vaksin lagi ke Pusat Veteriner Farma (Pusvetma). Untuk ini, sapi yang kita jadwalkan mendapat vaksin dari tiga kelurahan yakni Kelurahan Dermo, Ngletih dan Ketami," kata dia.

Ridwan juga menambahkan, untuk saat ini vaksin PMK yang digunakan masih impor dari produsen vaksin di Perancis, namun rencananya pertengahan Agustus 2022, vaksin produksi Pusvetma akan dilaunching.

Vaksinasi ini, kata Ridwan penting dengan harapan untuk membentuk antibodi pada sapi, karena sesuai pengalaman yang ditemui di lapangan sapi yang sudah disuntik vaksin sudah memiliki kekebalan sehingga tidak mudah tertular virus PMK.

"Ada sapi yang setelah disuntik vaksin, dua minggu kemudian terjangkit virus PMK, tapi sapi tersebut tidak menulari sapi yang lain," kata dia.

Dirinya juga meminta peternak sabar. Untuk masyarakat yang hewannya belum terdata mendapatkan jatah vaksin diimbau untuk tidak khawatir, karena pemerintah sudah menyediakan vaksin. Pemerintah Kota Kediri menjamin stok vaksin cukup untuk mengakomodir seluruh sapi sehat yang di Kota Kediri.

"Vaksinasi dilakukan secara bertahap. Satu bulan setelah vaksin pertama akan ada vaksinasi dosis ke dua dan setelahnya tiap enam bulan akan ada vaksin ulang sampai nanti bebas PMK. Dan rata-rata ternak yang kita tangani itu sembuh. Tingkat kesembuhan mencapai 80 persen dan selama ini belum ada yang mati karena PMK," demikian Moh Ridwan.

 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022