Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, meminta kepada mahasiswa untuk berkontribusi dan menerapkan ilmu yang didapat di kampus untuk membangun daerah melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
"Program kuliah kerja nyata (KKN) ini sebagai momen kepada mahasiswa untuk memberikan sumbangsih mereka dalam pembangunan di Kabupaten Sidoarjo," kata Wakil Bupati Sidoarjo Subandi di Sidoarjo, Senin, di sela melepas program KKN Unusida yang diikuti sebanyak 433 mahasiswa.
Ia mengatakan pihaknya ingin menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di kampus bisa dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Sidoarjo.
Ia mengatakan pihaknya ingin menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di kampus bisa dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Sidoarjo.
Menurut Subandi, dalam kegiatan itu Pemkab Sidoarjo sengaja mengundang beberapa kepala desa tempat mahasiswa mengabdi supaya bisa dilakukan sinkronisasi program kerja pembangunan pemerintah daerah.
"Saya titipkan anak-anak kepada saudara-saudara kepala desa supaya mereka bisa memberikan sumbangsih ilmunya untuk pembangunan pemerintah daerah," ujarnya
Menurutnya, program KKN tersebut merupakan bekal mahasiswa menuju ke jenjang yang lebih serius di masa depan.
Ia mengajak untuk ikut membesarkan kampus-kampus yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo, salah satunya dalam kegiatan itu.
"Ketika KKN bekerjalah dengan profesional dan bawa baik-baik atas nama Nahdlatul Ulama sehingga bisa membawa karakter NU karena jika ini juga dilakukan maka akan terjadi peningkatan peningkatan," katanya.
Plh. Rektor Unusida Hadi Ismanto mengatakan salah satu kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat tersebut di antaranya pengolahan kulit kerang.
"Selama ini kulit kerang dibuang menjadi menjadi bahan olahan makanan yang dilaksanakan di Desa Bluru, Sidoarjo," katanya.
Selanjutnya, pengembangan pembangunan yang dilakukan yaitu peningkatan potensi wisata di Desa Kalanganyar Sedati dengan mengemas kegiatan yaitu susur sungai.
"Kegiatan dilakukan dengan cara mengedukasi masyarakat sekitar. Sedikitnya ada 200 kegiatan sudah diunggah di Kanal YouTube," ujarnya.
Pihaknya juga mengedukasi masyarakat menuju zona hijau bersama PCNU serta FKUB dimana pada waktu itu mendapat bantuan yang cukup besar yang dibagikan kepada 52 pesantren dan masyarakat berupa alat kesehatan pencegahan COVID-19.
Selanjutnya, yaitu program sistem manajemen sampah menggunakan insenerator pintar yang disingkat dengan SIMATA di Desa Ketegan, Sidoarjo.
"Kegiatan ini sudah ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten di mana anak-anak mahasiswa teknik membuat insenerator sendiri dengan biaya yang sangat terjangkau," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022