Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya mengawal penanganan banjir yang kerap terjadi di wilayah Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, saat hujan deras.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati di Surabaya, Sabtu, mengatakan sudah berpuluh-puluh tahun kawasan Medokan Ayu selalu banjir, baik pada saat rob maupun hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama atau durasi lama dengan intensitas rendah, dan sebaliknya.
"Di samping hujan yang tinggi di kawasan Medokan Ayu, air kiriman dari kelurahan lain, termasuk juga hulu avour Wonorejo, yaitu Kawasan Jambangan juga luar biasa," kata dia.
Menurut dia, untuk mengatasi banjir di kawasan Medokan Ayu tidak cukup hanya dilakukan di hilir avour, melainkan juga di hulu avour.
Aning menjelaskan anggaran tahun jamak 2022–2023 diperlukan untuk penanganan banjir di tingkat hulu sungai avour berupa pembangunan saluran yang mengarah ke bozem taman jangkar atau tempat penampungan air.
Selain itu, juga mengatasi banjir di kawasan Ketintang. Berikut juga pendalaman bozem taman jangkar yang diharapkan bisa menampung air hujan lebih banyak.
Sedangkan yang menarik lagi, upaya dibangunnya Bozem Aquatic di atas tanah 10.000 meter persegi dengan kedalaman total 6 meter ini dapat mengurangi banjir sekaligus juga air yang mengalir di area Kebon Agung dan hilir avoor.
Sedangkan untuk wilayah hilir sendiri, lanjut dia, saat ini masih dihitung anggaran saluran gendong yang bisa menuntaskan masalah antara petani Tambak Wonorejo dengan Pemkot Surabaya terkait sosio ekonomi kawasan sekitar.
Adapun upaya penanganan banjir yang sudah masuk dalam APBD Surabaya 2022 yakni untuk Sistem Drainase Jaringan Tersier (SDJT) dan Sistem Drainase Lingkungan Pemukiman (SDLP) di Medokan Ayu.
"SDJT dan SDLP Medokan Ayu sendiri harus terus dikawal. Salah satunya yang dikawal adalah peningkatan kapasitas Pompa Pandugo dan perbaikan pipa," ujar dia.
Selain itu, up grading atau pembaruan mesin pompa di UPN dan rumah pompa di Kawasan Rivera, penambahan rumah pompa di hilir sungai avoor juga dilakukan untuk menarik aliran air lebih cepat menuju muara karena kemiringan saluran Medokan Ayu yang cukup landai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati di Surabaya, Sabtu, mengatakan sudah berpuluh-puluh tahun kawasan Medokan Ayu selalu banjir, baik pada saat rob maupun hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama atau durasi lama dengan intensitas rendah, dan sebaliknya.
"Di samping hujan yang tinggi di kawasan Medokan Ayu, air kiriman dari kelurahan lain, termasuk juga hulu avour Wonorejo, yaitu Kawasan Jambangan juga luar biasa," kata dia.
Menurut dia, untuk mengatasi banjir di kawasan Medokan Ayu tidak cukup hanya dilakukan di hilir avour, melainkan juga di hulu avour.
Aning menjelaskan anggaran tahun jamak 2022–2023 diperlukan untuk penanganan banjir di tingkat hulu sungai avour berupa pembangunan saluran yang mengarah ke bozem taman jangkar atau tempat penampungan air.
Selain itu, juga mengatasi banjir di kawasan Ketintang. Berikut juga pendalaman bozem taman jangkar yang diharapkan bisa menampung air hujan lebih banyak.
Sedangkan yang menarik lagi, upaya dibangunnya Bozem Aquatic di atas tanah 10.000 meter persegi dengan kedalaman total 6 meter ini dapat mengurangi banjir sekaligus juga air yang mengalir di area Kebon Agung dan hilir avoor.
Sedangkan untuk wilayah hilir sendiri, lanjut dia, saat ini masih dihitung anggaran saluran gendong yang bisa menuntaskan masalah antara petani Tambak Wonorejo dengan Pemkot Surabaya terkait sosio ekonomi kawasan sekitar.
Adapun upaya penanganan banjir yang sudah masuk dalam APBD Surabaya 2022 yakni untuk Sistem Drainase Jaringan Tersier (SDJT) dan Sistem Drainase Lingkungan Pemukiman (SDLP) di Medokan Ayu.
"SDJT dan SDLP Medokan Ayu sendiri harus terus dikawal. Salah satunya yang dikawal adalah peningkatan kapasitas Pompa Pandugo dan perbaikan pipa," ujar dia.
Selain itu, up grading atau pembaruan mesin pompa di UPN dan rumah pompa di Kawasan Rivera, penambahan rumah pompa di hilir sungai avoor juga dilakukan untuk menarik aliran air lebih cepat menuju muara karena kemiringan saluran Medokan Ayu yang cukup landai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022