Takmir Masjid Nasional Al Akbar Surabaya menyarankan jamaah yang akan mengikuti Shalat Idul Adha 1443 Hijriah tetap menggunakan masker sebagai upaya pencegahan COVID-19.
"Seluruh jamaah tetap diimbau menggunakan masker dan diupayakan ambil air wudlu sejak dari rumah," kata Humas Masjid Nasional Al Akbar Helmy M. Noor ketika dihubungi di Surabaya, Jumat malam.
Ia juga meminta jamaah membawa tas untuk menyimpan alas kaki, lalu berangkat ke masjid lebih pagi.
Bagi suami istri, pihaknya juga mengimbau untuk terlebih dahulu menentukan titik kumpul saat pulang agar tidak bingung saat selesai shalat.
"Jumlah pintu masjid ada 45 unit dan ada nomor pintu luar dalam. Bagi suami istri (karena shaf terpisah) jika janjian ketemu usai sholat, sebaiknya menentukan titik pintu agar mudah," katanya.
Shalat Idul Adha 1443 di Masjid Al Akbar Surabaya berlangsung pada hari Ahad (10/7) yang dimulai pada pukul 06.00 WIB.
Imam Shalat Idul Adha adalah Imam Besar Masjid Al Akbar K.H. Abdul Hamid Abdullah dan bertindak sebagai khatib adalah Prof. Akhmad Muzakki yang sehari-harinya adalah Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Sementara itu, shalat Idul Adha akan diikuti oleh Plt. Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, jajaran Forkopimda dan masyarakat umum umat Islam.
Kapasitas masjid untuk Shalat Idul Adha, baik lantai satu maupun dua adalah sebanyak 45 ribu jamaah.
"Tema ceramah adalah meraih sukses hidup lewat cermin Nabi Ibrahim, AS," kata dia.
Di sisi lain, sampai saat ini takmir dan panitia shalat Idul Adha Masjid Al Akbar menerima dan membagi hewan kurban berupa sapi dan kambing.
Hingga Kamis (7/7) 2022 sore, untuk sementara panitia telah memperoleh 14 ekor sapi dan 30 ekor kambing.
Sebagai upaya antisipasi dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), pada proses kedatangan, perawatan dan pemotongan hewan kurban akan disupervisi oleh Tim dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur beserta Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Seluruh jamaah tetap diimbau menggunakan masker dan diupayakan ambil air wudlu sejak dari rumah," kata Humas Masjid Nasional Al Akbar Helmy M. Noor ketika dihubungi di Surabaya, Jumat malam.
Ia juga meminta jamaah membawa tas untuk menyimpan alas kaki, lalu berangkat ke masjid lebih pagi.
Bagi suami istri, pihaknya juga mengimbau untuk terlebih dahulu menentukan titik kumpul saat pulang agar tidak bingung saat selesai shalat.
"Jumlah pintu masjid ada 45 unit dan ada nomor pintu luar dalam. Bagi suami istri (karena shaf terpisah) jika janjian ketemu usai sholat, sebaiknya menentukan titik pintu agar mudah," katanya.
Shalat Idul Adha 1443 di Masjid Al Akbar Surabaya berlangsung pada hari Ahad (10/7) yang dimulai pada pukul 06.00 WIB.
Imam Shalat Idul Adha adalah Imam Besar Masjid Al Akbar K.H. Abdul Hamid Abdullah dan bertindak sebagai khatib adalah Prof. Akhmad Muzakki yang sehari-harinya adalah Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Sementara itu, shalat Idul Adha akan diikuti oleh Plt. Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, jajaran Forkopimda dan masyarakat umum umat Islam.
Kapasitas masjid untuk Shalat Idul Adha, baik lantai satu maupun dua adalah sebanyak 45 ribu jamaah.
"Tema ceramah adalah meraih sukses hidup lewat cermin Nabi Ibrahim, AS," kata dia.
Di sisi lain, sampai saat ini takmir dan panitia shalat Idul Adha Masjid Al Akbar menerima dan membagi hewan kurban berupa sapi dan kambing.
Hingga Kamis (7/7) 2022 sore, untuk sementara panitia telah memperoleh 14 ekor sapi dan 30 ekor kambing.
Sebagai upaya antisipasi dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), pada proses kedatangan, perawatan dan pemotongan hewan kurban akan disupervisi oleh Tim dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur beserta Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022