Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, memeriksa kesehatan ternak kurban yang dijual masyarakat menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun 2022.
 
Kepala Bidang Produksi Peternakan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pangan Dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo Tony Hartono di Sidoarjo, Senin, mengatakan dari pemerintah tersebut dirinya menemukan hewan ternak kurban yang belum cukup umur.
 
"Kami sarankan supaya hewan ternak kurban tersebut tidak dijual," ujarnya.
 
Ia mengatakan pemeriksaan dilakukan di antaranya umur, termasuk juga ada tempat pembuangan kotoran dan juga ketersediaan cairan disinfektan.
 
Pihaknya juga menyarankan dipasang pagar karena penjual sudah menandatangani surat pernyataan prosedur standar yang dilakukan dalam menjual hewan ternak kurban.
 
"Sampai dengan saat ini terdapat sebanyak 29 titik penjualan hewan kurban di Kabupaten Sidoarjo," katanya.
 
Hingga akhir pekan pihaknya sudah mendata ada sekitar seribu hewan ternak kurban khususnya sapi yang mendapat rekomendasi.
 
"Tahun lalu jumlah kebutuhan hewan ternak kurban di Sidoarjo khususnya sapi sebanyak tujuh ribuan dan seribu ekor dipenuhi dari Sidoarjo serta sisanya berasal dari luar Sidoarjo," katanya.
 
Ia mengakui jika saat ini sebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah menyebar ke ternak lainnya seperti kambing dan juga kerbau.
 
"Untuk saat ini masih konsentrasi penanganan di sapi. Ada juga kambing tapi sifatnya masih terlokalisir," katanya.
 
Disinggung terkait dengan hewan ternak sapi yang mati akan dapat penggantian dari pemerintah, dirinya mengaku masih belum ada petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dari pusat.
 
"Dari data kami yang masuk, sebanyak 40 ekor sapi yang mati. Itu yang akan diganti bukan sapi yang dipotong paksa atau dijual ke jagal," katanya.*

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022