Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan api semangat perjuangan Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno harus terus tumbuh di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

"Itu adalah perjuangan yang harus kita lakukan, karena Bung Karno mengajarkan bagaimana caranya menentukan kemerdekaan," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat memperingati Hari Wafatnya Bung Karno pada 21 Juni 1970 di Surabaya, Selasa.

Eri meyakini api semangat perjuangan dari Putera Sang Fajar itu tak akan pernah padam, meskipun Bung Karno telah wafat. Apalagi, Presiden Pertama RI itu memiliki riwayat perjalanan yang cukup erat dengan Kota Surabaya.

"Seperti yang diketahui, Bung Karno lahir dan meniti ilmu di Kota Surabaya. Ini membuktikan, bahwa darah dari arek-arek Suroboyo adalah darah pejuang. Karenanya, agar api semangat perjuangan itu terus tumbuh di Kota Surabaya, maka Haul Bung Karno akan terus kami gelar setiap tahun," kata Eri.

Dia menjelaskan, Bung Karno telah berjuang memerdekakan bangsa Indonesia agar terbebas dari penjajah. Maka seluruh warga Kota Surabaya yang telah meneladani nilai-nilai Pancasila dan gotong-royong, diharapkan ikut bersinergi dalam memerdekakan Kota Pahlawan dari kemiskinan, kebodohan dan pengangguran.

Untuk terus mengingat dan meneladani perjuangan Bung Karno dalam memerdekakan bangsa Indonesia, lanjut Eri, Pemkot Surabaya telah menggelar Haul Bung Karno bersama warga, di kawasan Rumah Kelahiran Bung Karno di Jalan Peneleh Kota Surabaya, Senin (20/6) malam.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri Gus Muhammad Abdurrahman Al Kaustar, Habib Muhammad Ampel, Habib Najib Al Hadad, K.H. Mas Yusuf Muhajir, K.H. Mas Mansyur Tholhah, K.H. Mas Sulaiman Nur, dan bersama kyai serta habaib Surabaya, dan Forkopimda Kota Surabaya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menjelaskan riwayat Bung Karno bahwa Kota Pahlawan memiliki hubungan yang erat dengan Sang Proklamator. Khususnya pada bulan Juni yang diperingati sebagai Bulan Bung Karno.

Menurut Adi, terdapat tiga peristiwa penting mengenai Bung Karno, di antaranya lahir pada 6 Juni 1901 di Jalan Pandean IV No 40 Kota Surabaya, merumuskan dasar negara Pancasila di depan sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945, dan wafat pada 21 Juni 1970.

"Maka bulan Juni adalah bulan yang amat penting bagi Bung Karno. Dengan demikian pada bulan Juni 2022, Bung Karno berusia 121 tahun, serta 52 tahun lamanya telah meninggalkan masyarakat bangsa Indonesia," kata Adi.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022