Gorong-gorong atau saluran air di sepanjang Taman Mini Jalan Pandugo, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur, yang sudah lama kondisinya rusak saat ini mulai dibangun.
"Proyeknya sudah dilelang saat ini tinggal pengerjaan," kata Sekretaris Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Agoeng Prasodjo di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, nilai kontrak pembangunan saluran air di Taman Mini Pandugo dengan panjang 775 meter itu adalah Rp4,2 miliar.
Selain itu, lanjut Agoeng, pihaknya selalu mengingatkan kepada Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya bahwa rencana pembangunan gorong-gorong tersebut merupakan janji dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
"Apalagi kondisinya juga memprihatinkan. Selain jalan rusak, gorong-gorongnya juga rusak dan tidak diperbaiki. Jadi, wajar kalau di kawasan ini banjir saat hujan deras," kata Agoeng.
Agoeng mengatakan, gorong-gorong yang terbuat dari batu kali di jalan Taman Mini Pandugo itu rusak sudah cukup lama. Namun, kata dia, bertahun-tahun tidak kunjung diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
Akibatnya setiap hujan deras dengan durasi waktu yang lama di kawasan tersebut selalu banjir. Banjir terparah terjadi di kawasan Wonoayu, Medayu Utara, dan Wonorejo pada saat hujan deras yang terjadi pada Senin (13/6) dini hari.
Selain banyak gorong-gorong yang rusak dan mengakibatkan saluran air buntu, lanjut dia, juga banyak saluran air utama di jalan raya tidak terkoneksi dengan baik dengan saluran air di perkampungan.
Agoeng juga menemukan ada jembatan di arah Jalan Raya Medayu Utara yang tidak berfungsi, sehingga sering menutup aliran air.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta Pemkot Surabaya segera mengganti gorong-gorong yang rusak dengan yang baru, meninggikan jembatan serta melakukan pengerukan saluran air di kawasan Medokan Ayu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Proyeknya sudah dilelang saat ini tinggal pengerjaan," kata Sekretaris Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Agoeng Prasodjo di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, nilai kontrak pembangunan saluran air di Taman Mini Pandugo dengan panjang 775 meter itu adalah Rp4,2 miliar.
Selain itu, lanjut Agoeng, pihaknya selalu mengingatkan kepada Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya bahwa rencana pembangunan gorong-gorong tersebut merupakan janji dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
"Apalagi kondisinya juga memprihatinkan. Selain jalan rusak, gorong-gorongnya juga rusak dan tidak diperbaiki. Jadi, wajar kalau di kawasan ini banjir saat hujan deras," kata Agoeng.
Agoeng mengatakan, gorong-gorong yang terbuat dari batu kali di jalan Taman Mini Pandugo itu rusak sudah cukup lama. Namun, kata dia, bertahun-tahun tidak kunjung diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
Akibatnya setiap hujan deras dengan durasi waktu yang lama di kawasan tersebut selalu banjir. Banjir terparah terjadi di kawasan Wonoayu, Medayu Utara, dan Wonorejo pada saat hujan deras yang terjadi pada Senin (13/6) dini hari.
Selain banyak gorong-gorong yang rusak dan mengakibatkan saluran air buntu, lanjut dia, juga banyak saluran air utama di jalan raya tidak terkoneksi dengan baik dengan saluran air di perkampungan.
Agoeng juga menemukan ada jembatan di arah Jalan Raya Medayu Utara yang tidak berfungsi, sehingga sering menutup aliran air.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta Pemkot Surabaya segera mengganti gorong-gorong yang rusak dengan yang baru, meninggikan jembatan serta melakukan pengerukan saluran air di kawasan Medokan Ayu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022