“Baiknya kita harus bijak dalam penggunaan plastik dalam kehidupan sehari hari bukan menghindarinya melainkan mengubahnya dengan mendaur ulang atau diserahkan ke bank sampah", ujar Ivan, dalam rilis yang diterima ANTARA di Surabaya, Selasa.
Ia mencontohkan packaging plastic pada air minum dalam kemasan yang memiliki kode tersendiri untuk dapat dipilah dan didaur ulang menjadi biji plastik.
"Sampah plastik itu jika didaur ulang bisa menjadi produk yang memiliki nilai daya jual ekonomi juga", imbuhnya.
Tak hanya itu, sampah plastik yang telah di olah dapat juga digunakan menjadi bahan pembuatan aspal jalanan.
"Yang mana tentunya memiliki nilai ekonomis dan nilai guna yang tinggi dalam segi kehidupan bermasyarakat”, tambah Agnesia.
Dalam kunjungan kedua duta ADUPI ini, mereka terus menekankan agar selalu membudayakan daur ulang plastik dalam berbagai lini sebagai salah satu bentuk dukungan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) yang diprakarsai oleh ADUPI dan Le Minerale.
Sebelumnya, ADUPI dan Le Minerale melakukan inisiasi project GESN pada 23 Feberuari 2021 sebagai bukti nyata dalam mendukung pemerintah mengatasi masalah sampah.
Gerakan tersebut untuk menciptakan suatu kebiasaan budaya mendaur ulang, demi terlaksananya sirkular ekonomi yang memiliki daya guna dan nilai ekonomis yang berguna bagi kehidupan.
“Sungguh suatu pengalaman yang luar biasa dapat berbagi dan mengenalkan apa itu GESN kepada para pelajar SMAKr Dharma Mulya pada hari ini dan tentunya harapan kami dengan pengetahuan baru akan sampah plastik ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan dengan bijak“, kata Director communication & Partnership Mister Tenn - Miss Teenager Indonesia, Rachel Wang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022