Pemerintah Kabupaten Malang menyiapkan sejumlah skema untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan seperti padi di wilayah tersebut dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan di dalam negeri.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang Slamet Budi Samsul di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan bahwa ada sejumlah upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Untuk peningkatan produksi pangan terutama beras, yang pertama adalah pemanfaatan semua jenis lahan," kata Slamet.

Slamet menjelaskan, pemanfaatan sejumlah lahan yang bisa ditanami padi tersebut, bukan hanya mencakup areal persawahan saja,  tapi para petani juga didorong untuk menanam padi pada jenis tanah lain seperti pekarangan dan lahan kering yang diairi (tegal).

Menurut ia, untuk meningkatkan produksi padi, salah satu hal yang menjadi kunci utama adalah terkait dengan ketersediaan air yang bergantung pada curah hujan, termasuk pada sawah-sawah yang memiliki aliran irigasi.

"Ketergantungan dari curah hujan juga cukup tinggi. Biarpun sawah tersebut merupakan sawah irigasi, tapi tetap bergantung bagaimana curah hujan pada musim tersebut," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan tingginya curah hujan pada suatu wilayah, maka para petani tidak hanya melakukan satu kali masa penanaman padi, namun bisa dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun.

Pada musim lalu, di wilayah Kabupaten Malang mengalami curah hujan yang cukup tinggi dan sangat berdampak terhadap produktivitas padi karena ketersediaan air yang melimpah.

Para petani yang ada di wilayah Kabupaten Malang, lanjutnya, sesungguhnya juga sangat berharap bisa melakukan penanaman padi sebanyak 2-3 kali per tahun. Pada prinsipnya, para petani akan menanam padi saat ada ketersediaan air.

"Curah hujan seperti tahun lalu sangat berpengaruh. Bisa dipastikan total luas tanaman akan lebih tinggi dibanding sebelumnya. Falsafah petani itu, selama ada air, akan menanam padi," ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, produksi padi pada 2020 tercatat sebanyak 481.001 ton dan mengalami peningkatan menjadi 503.428 ton pada 2021, dengan rata-rata produksi sebesar 7,08 ton per hektare untuk gabah kering giling (GKG).

Luas areal persawahan di wilayah Kabupaten Malang mencapai 45.888 hektare. Sementara untuk luas tanam mencapai 70.000-74.000 hektare yang disebabkan para petani bisa melakukan penanaman padi berkisar antara 1-3 kali selama satu musim.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022