Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan, Jawa Timur, hingga kini telah menyuntik sebanyak 141 ekor sapi sakit dan bergejala seperti terserang wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnak Bangkalan Ali Makki, data itu berdasarkan laporan petugas penyuluh kesehatan hewan di lapangan hingga 6 Juni 2022.

"Data sapi sakit yang disuntik oleh petugas ini, merupakan laporan dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan ini," katanya di Bangkalan, Selasa.

Data jumlah sapi sakit bergejala seperti terserang wabah PMK ini, sambung dia, yang ditangani tim dari Dinas Peternakan Pemkab Bangkalan.

"Jadi, yang 141 ini yang ditangani Disnak Bangkalan, belum termasuk yang ditangani oleh Badan Karantina Pertanian yang ada di Bangkalan ini," katanya, menjelaskan.

Jenis obat yang disuntikkan ke sapi-sapi milik warga yang sakit dan bergejala seperti terserang wabah PMK itu berupa suntikan Penstrep (antibiotik), B-Sanplex (vitamin B Komplek), dan Biotin (vitamin penguat otot).

Ali Makki juga menuturkan, saat ini pemerintah provinsi dan pemerintah pusat telah menyediakan dana ke masing-masing kabupaten/kota yang dilanda wabah PMK, termasuk di Kabupaten Bangkalan.

"Pemkab Bangkalan juga akan mengingat di Bangkalan juga banyak sapi milik warga yang sakit bergejala seperti PMK, bahkan sebelumnya telah ditemukan ada lima ekor sapi yang positif terserang wabah PMK, tapi saat ini sudah sembuh," katanya menjelaskan.

Sementara itu, selain di Bangkalan, sapi sakit bergejala seperti terserang wabah PMK juga terjadi di Kabupaten Sampang, Pamekasan dan di Kabupaten Sumenep.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022