Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam pemulihan ekonomi, salah satunya melalui wisata olahraga atau sport tourism.

Banyuwangi baru saja menjadi tuan rumah Liga Selancar Dunia atau World Surf League (WSL) 2022 yang merupakan ajang selancar paling bergengsi di dunia.

"Banyuwangi makin ke sini, makin keren," kata Menteri Sandiaga saat mengunjungi Pantai Plengkung (G-Land) di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga melihat keindahan pantai yang baru saja menjadi arena perlombaan Liga Selancar Dunia yang diikuti atlet dari berbagai negara di dunia.

Sandi melihat sarana dan fasilitas yang digunakan WSL, mulai akses menuju G-Land, judge tower, hingga penginapan. Dia juga bertemu dan berbincang dengan manajemen WSL dan pengurus Persatuan Selancar Ombak Indonesia.

"Ajang sport tourism seperti WSL ini terbukti menjadi salah satu yang membangkitkan ekonomi. Banyak lapangan kerja dan ekonomi bergerak. Apalagi menurut pihak WSL, penyelenggaraan di Banyuwangi merupakan salah satu yang terbaik di dunia selama ini," katanya.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, lanjut Sandi, event-event kelas dunia seperti WSL diperbanyak digelar di Indonesia.

"Oleh karena itu, kami sangat mendukung apabila WSL digelar kembali di Banyuwangi tahun depan dengan penyelenggaraan yang lebih baik lagi," ujarnya.

Melihat perkembangan Banyuwangi kian pesat, serta pariwisata dan UMKM di Banyuwangi terus menggeliat dengan berbagai event yang digelar, lanjut Sandi, kondisi ini berbanding lurus dengan perkembangan ekonomi kreatifnya.

"Banyuwangi kian berkembang dengan berbagai program-program unggulan seperti ekowisata, desa wisata, dan sport tourism," katanya.

Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemenparekraf kepada Pemkab Banyuwangi selama ini.

"WSL digelar juga atas dukungan dari Kemenparekraf. Kami sangat berterima kasih telah banyak dukungan kepada Banyuwangi selama ini," kata Ipuk.

Bupati Ipuk mengatakan saat ini fokus pemkab Banyuwangi adalah pemulihan ekonomi dengan berbagai program, seperti pembangunan infrastruktur secara bertahap, warung rakyat naik kelas, gratis ongkir UMKM, dan Hari Belanja ke Pasar Rakyat.

Hasilnya, laju kenaikan kemiskinan Banyuwangi tercatat yang terendah di Jatim berdasarkan data BPS, yaitu hanya 0,01 persen pada kurun 2010-2021. Di mana, pada masa itu, seluruh daerah mengalami kenaikan angka kemiskinan karena pandemi.

"Kami mencoba mengeremnya dan laju kenaikan kemiskinan di Banyuwangi termasuk yang terendah," katanya.

Ipuk menambahkan pertumbuhan ekonomi juga meloncat dari minus 3,58 persen pada 2020 menjadi 4,08 persen pada 2021.

"Insyaallah kami terus lakukan langkah-langkah pemulihan ekonomi sehingga lapangan kerja kembali terbuka lebar," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022