Program layanan internet gratis berupa pemasangan wireless fidelity (wifi) yang digagas Pemerintah Kota (Pemmot) Madiun di ribuan titik di wilayah setempat masuk sebagai finalis dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refromasi Birokrasi (PAN-RB).

Kabid TIK pada Dinas Kominfo Pemerintah Kota Madiun Eni Yusnani di Madiun, Sabtu, mengatakan inovasi bertajuk "Program Wifi Gratis untuk Madiun Genggam Teknologi" (Profit M-Tech) tersebut dikembangkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun.

"Saat ini inovasi Profit M-Tech dan dua lainnya lolos finalis 198 inovasi nasional. Setelah ini nanti diseleksi lagi untuk Top-99 Inovasi," ujarnya.

Inovasi yang masuk nominasi itu selanjutnya akan diseleksi melalui sidang oleh tim penilai untuk menghasilkan Top-99 Inovasi.

Menurut dia, bisa masuk sebagai nominasi pada Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) merupakan capaian luar biasa. Sebab, ada ribuan proposal inovasi yang turut serta bersaing dari seluruh pemerintah daerah, kementerian, lembaga, badan dan instansi lainnya di tanah air.

Sesuai data, total ada 3.478 proposal yang masuk ke panitia di Kementerian PAN-RB. Dari jumlah itu, sebanyak 1.917 di antaranya dinyatakan lolos seleksi administrasi. Seleksi terus dilakukan hingga saat ini masih menyisakan 198 inovasi, termasuk inovasi dari Kota Madiun ada di dalamnya.

Kota Madiun, kata Eni, pernah mengukir prestasi dalam kompetisi tersebut pada Tahun 2018 dengan lolos sampai Top 40, yakni, inovasi Dongeng Pagi Hari (Dopari) Selasa, Kamis, dan Sabtu (Sakatu) SDN 02 Mojorejo.

Dopari Sakatu ini juga kembali turut dalam Sinovik tahun ini, melalui kategori khusus, yakni kategori inovasi yang sebelumnya sudah masuk minimal Top 99. Selain itu, Dopari Sakatu juga berhasil masuk finalis tahun ini.

"Selain Profit M-Tech dan Dopari Sakatu, masih ada satu lagi inovasi yang lolos final, yakni inovasi Pendekar Berkumis dari SMPN 11. Jadi dua inovasi masuk finalis umum dan satu inovasi masuk finalis khusus tahun ini," kata Eni.

Ia menjelaskan Profit M-Tech sendiri merupakan program internet gratis berupa pemasangan wifi yang disediakan Pemerintah Kota Madiun. Sampai saat ini sudah ada 1.850 titik wifi yang tersebar sampai ke tingkat RT. Wifi tersebut dipasang di fasilitas umum, seperti poskamling, puskesmas, RTH dan lain sebagainya.

Keberadaan wifi tersebut, kata Eni, cukup membantu masyarakat dalam berbagai bidang, mulai kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi. Terutama saat pandemi COVID-19 melanda dua tahun belakangan ini. Program wifi gratis ini dirasa tepat di saat pandemi yang semua komunikasi lebih banyak menggunakan daring.

Selain itu, inovasi Profit M-Tech juga mendukung program kota cerdas Kota Madiun. Khususnya dari sisi IoT (Internet of Thing). Eni menyebut sudah banyak pekerjaan yang dilakukan secara otomatis, seperti penerangan jalan umum (smart PJU), penyiraman tanaman otomatis, pemantauan CCTV di pintu masuk kota, outdoor learning dan lain sebagainya.

"Internet merupakan kebutuhan pokok saat ini. Prinsipnya kami ingin mendekatkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat ini. Selain itu, juga mempermudah kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Eni berharap dukungan serta doa dari masyarakat agar inovasi itu bisa terus lolos ke tahap selanjutnya, yakni bisa masuk Top 99 dan bahkan top inovasi terpuji.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022