Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memfokuskan program pada kualitas peningkatan pelayanan publik demi mewujudkan Kota Kediri sebagai "smart city" atau kota pintar.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan saat ini Kota Kediri sedang mempersiapkan basis peradaban masa depan bagi masyarakat, berbagai inovasi dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan dan isu strategis perkotaan dengan harapan terwujudnya Kota Kediri yang unggul dan makmur dalam harmoni. Konsep smart city diadopsi oleh Kota Kediri dengan konsep perkotaan dimana pengelolaannya berbasis TIK serta non-TIK.
"Dalam realisasi program smart city ini, Kota Kediri memerlukan sinergi yang kuat dan kolaborasi berkelanjutan, tidak hanya pada level pemerintahan saja, tapi juga kontribusi dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan yang ada di Kota Kediri," katanya di Kediri, Jumat.
Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit menambahkan terdapat elemen yang lebih penting dari sekadar skor dan penghargaan yang didapatkan. Menurutnya, terwujudnya pelayanan publik yang lebih baik merupakan tujuan utama pemerintah Kota Kediri dalam mewujudkan smart city.
"Dalam perjalanan mewujudkan Kota Kediri menjadi smart city ini terbilang cukup sukses. Kota Kediri berhasil menerima penghargaan smart branding untuk Prodamas diberikan langsung oleh Menteri Kominfo, tiga penghargaan rating Kota Cerdas Indonesia Tahun 2021, dan sejumlah penghargaan lain," kata dia.
Dirinya meminta semua OPD yang membidangi agar saling bahu-membahu bekerjasama dalam mewujudkan semua itu.
Ia berharap agar pencapaian pelaksanaan Smart City Tahun 2022 lebih meningkat serta dapat menjaga kolaborasi agar lebih harmonis.
Kepala Diskominfo Kota Kediri Apip Permana mengemukakan capaian Smart City Kota Kediri tahun 2021 sebesar 3.06.
Pemerintah Kota Kediri telah menargetkan capaian pada tahun 2022 sebesar 3,4.
"Target tersebut cukup berat, namun itu akan menjadi ringan apabila semua OPD turut berpartisapasi dan berkolaborasi dalam mewujudkan smart city di masing-masing bidang," katabya.
Ia menambahkan terdapat enam pilar yang menjadi fokus smart city antara lain Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment.
"Untuk mencapai enam pilar tersebut agar tercapai smart city, harus ada kerja sama antarsemua OPD. Saat ini Kota Kediri mempersiapkan kota berbasis IT di masa depan," demikian Apip.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan saat ini Kota Kediri sedang mempersiapkan basis peradaban masa depan bagi masyarakat, berbagai inovasi dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan dan isu strategis perkotaan dengan harapan terwujudnya Kota Kediri yang unggul dan makmur dalam harmoni. Konsep smart city diadopsi oleh Kota Kediri dengan konsep perkotaan dimana pengelolaannya berbasis TIK serta non-TIK.
"Dalam realisasi program smart city ini, Kota Kediri memerlukan sinergi yang kuat dan kolaborasi berkelanjutan, tidak hanya pada level pemerintahan saja, tapi juga kontribusi dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan yang ada di Kota Kediri," katanya di Kediri, Jumat.
Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit menambahkan terdapat elemen yang lebih penting dari sekadar skor dan penghargaan yang didapatkan. Menurutnya, terwujudnya pelayanan publik yang lebih baik merupakan tujuan utama pemerintah Kota Kediri dalam mewujudkan smart city.
"Dalam perjalanan mewujudkan Kota Kediri menjadi smart city ini terbilang cukup sukses. Kota Kediri berhasil menerima penghargaan smart branding untuk Prodamas diberikan langsung oleh Menteri Kominfo, tiga penghargaan rating Kota Cerdas Indonesia Tahun 2021, dan sejumlah penghargaan lain," kata dia.
Dirinya meminta semua OPD yang membidangi agar saling bahu-membahu bekerjasama dalam mewujudkan semua itu.
Ia berharap agar pencapaian pelaksanaan Smart City Tahun 2022 lebih meningkat serta dapat menjaga kolaborasi agar lebih harmonis.
Kepala Diskominfo Kota Kediri Apip Permana mengemukakan capaian Smart City Kota Kediri tahun 2021 sebesar 3.06.
Pemerintah Kota Kediri telah menargetkan capaian pada tahun 2022 sebesar 3,4.
"Target tersebut cukup berat, namun itu akan menjadi ringan apabila semua OPD turut berpartisapasi dan berkolaborasi dalam mewujudkan smart city di masing-masing bidang," katabya.
Ia menambahkan terdapat enam pilar yang menjadi fokus smart city antara lain Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment.
"Untuk mencapai enam pilar tersebut agar tercapai smart city, harus ada kerja sama antarsemua OPD. Saat ini Kota Kediri mempersiapkan kota berbasis IT di masa depan," demikian Apip.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022