Bank Indonesia Provinsi Jatim melakukan optimalisasi inklusi keuangan digital di wilayah itu melalui Capacity Building Pesantren Digipreneur untuk mendukung kegiatan Presidensi G20 Indonesia 2022 yang akan berlangsung di Pulau Bali, November 2022.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, Budi Hanoto, di Surabaya, Rabu,mengatakan Capacity Building Pesantren Digipreneur bertujuan menunjukkan konsistensinya Indonesia dalam melakukan inisiasi program kemajuan industri halal, yang sesuai semangat visi G20, yakni Recover Together, Recover Stronge

Dalam kegiatan itu, BI Jatim mulai melaksanakan sinergi enam program strategis tahun 2022 untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jatim.

Enam program itu adalah perluasan sertifikasi halal bagi 100 produk pesantren. Kedua, pelatihan dan sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha) yang melibatkan 20 rumah potong hewan.

Ketiga, kurasi 500 produk pesantren melalui program Rumah Kurasi. Keempat, pelatihan koperasi syariah di 50 pesantren. Kelima sertifikasi 50 pengurus koperasi pesantren sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

"Dan keenam, pelaksanaan bootcamp pengolahan pakan ternak dan pelatihan coding bagi pesantren," katanya.

Saat ini, kata Budi, peran ekonomi syariah dalam pemulihan ekonomi Jatim terus dipacu untuk mendukung Optimistis Jatim Bangkit tahun 2022, dimana salah satunya adalah inklusivitas ekonomi syariah.

Sementara itu, kegiatan yang diadakan secara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan G20 Side Events East Java Digital Transformation Week 2022 yang dilaksanakan hingga tanggal 27 Mei 2022 di Surabaya.(*)


Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022