Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengoptimalkan sosialisasi pencegahan hepatitis akut di seluruh lapisan masyarakat mulai dari lingkungan sekolah, pondok pesantren hingga masyarakat umum.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Selasa, mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan seluruh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas untuk membantu melakukan sosialisasi pencegahan virus Hepatitis akut kepada seluruh lapisan masyarakat.
"Mulai pekan lalu, kami sudah turun dan bergerak ke semua wilayah. Kami juga bersinergi bersama Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Dispendik (Dinas Pendidikan), dan Kemenag (Kementerian Agama) Kota Surabaya untuk bergerak cepat mengantisipasi penularan virus Hepatitis akut," kata Nanik.
Untuk mewaspadai potensi kasus Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, Nanik menjelaskan terdapat beberapa gejala awal seperti mual, muntah, diare berat, dan demam ringan. Dari gejala awal tersebut, kata dia, orang tua diharapkan bisa langsung membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat sebelum mengalami menjadi gejala lanjut.
"Gejala lanjut ini ditandai dengan air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB (buang air besar) berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, kesadaran menurun, gangguan pembekuan darah, dan kejang," ujar dia.
Nanik menjelaskan, terdapat dua cara dalam mencegah anak-anak terhindar dari Hepatitis akut yakni melalui saluran cerna dan saluran napas. Untuk saluran cerna, kata dia, anak-anak diharapkan rutin mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian menggunakan alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang sakit, dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan.
Sedangkan pada saluran napas, lanjut dia, anak-anak diharapkan mengurangi mobilitas, selalu menggunakan masker jika berpergian, menjaga jarak dengan orang lain, dan menghindari keramaian atau kerumunan.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada mengenali gejala awal Hepatitis akut dengan tidak panik dan segera membawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan. Jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul," kata Nanik.
Sementara itu, Bunda PAUD Surabaya Rini Indriyani mengatakan, pihaknya bersama Dinkes Surabaya telah berkeliling ke berbagai sekolah di Kota Surabaya untuk melalukan sosialiasi pencegahan hepatitis akut.
Sosialisasi yang dilakukan pada Senin (23/5) tersebut dimulai dari PAUD Teratai Kebonsari, TK Perwanida Karah, SDN Karah 1, SMP Negeri 21, hingga Ponpes Al Fitrah di kawasan Tanah Kali Kedinding Surabaya.
"Ini adalah gerak cepat pemerintah untuk mencegah penularan virus Hepatitis di lingkungan sekolah, karena virus ini menyerang anak-anak yang berusia 17 tahun ke bawah. Karena itu, peran guru dan orang tua juga sangat diperlukan untuk mengingatkan anak-anak dalam menjaga kesehatan," kata Rini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Selasa, mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan seluruh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas untuk membantu melakukan sosialisasi pencegahan virus Hepatitis akut kepada seluruh lapisan masyarakat.
"Mulai pekan lalu, kami sudah turun dan bergerak ke semua wilayah. Kami juga bersinergi bersama Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Dispendik (Dinas Pendidikan), dan Kemenag (Kementerian Agama) Kota Surabaya untuk bergerak cepat mengantisipasi penularan virus Hepatitis akut," kata Nanik.
Untuk mewaspadai potensi kasus Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, Nanik menjelaskan terdapat beberapa gejala awal seperti mual, muntah, diare berat, dan demam ringan. Dari gejala awal tersebut, kata dia, orang tua diharapkan bisa langsung membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat sebelum mengalami menjadi gejala lanjut.
"Gejala lanjut ini ditandai dengan air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB (buang air besar) berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, kesadaran menurun, gangguan pembekuan darah, dan kejang," ujar dia.
Nanik menjelaskan, terdapat dua cara dalam mencegah anak-anak terhindar dari Hepatitis akut yakni melalui saluran cerna dan saluran napas. Untuk saluran cerna, kata dia, anak-anak diharapkan rutin mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian menggunakan alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang sakit, dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan.
Sedangkan pada saluran napas, lanjut dia, anak-anak diharapkan mengurangi mobilitas, selalu menggunakan masker jika berpergian, menjaga jarak dengan orang lain, dan menghindari keramaian atau kerumunan.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada mengenali gejala awal Hepatitis akut dengan tidak panik dan segera membawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan. Jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul," kata Nanik.
Sementara itu, Bunda PAUD Surabaya Rini Indriyani mengatakan, pihaknya bersama Dinkes Surabaya telah berkeliling ke berbagai sekolah di Kota Surabaya untuk melalukan sosialiasi pencegahan hepatitis akut.
Sosialisasi yang dilakukan pada Senin (23/5) tersebut dimulai dari PAUD Teratai Kebonsari, TK Perwanida Karah, SDN Karah 1, SMP Negeri 21, hingga Ponpes Al Fitrah di kawasan Tanah Kali Kedinding Surabaya.
"Ini adalah gerak cepat pemerintah untuk mencegah penularan virus Hepatitis di lingkungan sekolah, karena virus ini menyerang anak-anak yang berusia 17 tahun ke bawah. Karena itu, peran guru dan orang tua juga sangat diperlukan untuk mengingatkan anak-anak dalam menjaga kesehatan," kata Rini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022